Langsung ke konten utama

Energi Pesan, Nasihat dan Motivasi Positif

Suatu pesan, nasihat dan motivasi yang masih terngiang ditelinga ini, telah menstimulus akal pikiran saya untuk mengingatkan kembali pada beberapa mata kuliah yang telah memberi sumbangsih besar dalam mengonsistenkan diri untuk selalu menuangkan ide akal pikiran ke dalam bentuk suatu tulisan.
Ya..., memang benar demikian. Saya dengan sadar mengakui bahwa ada beberapa mata kuliah yang telah memotivasi diri pribadi saya untuk konsisten dengan apa yang saya lakukan. Entah benar atau tidak, yang pasti saya merasa nyaman dan bahkan merasa ketagihan bila saya tidak menuangkan dan mentransformasikan ide yang melintas dalam akal pikiran ke dalam bentuk suatu tulisan.
Entahlah, entah apa yang menyebabkan demikian. Mungkinkah saya telah terhipnotis dengan figur yang saya banggakan?. Mungkinkah juga karena kebiasaan saya yang suka berfantasi dalam dunia khayalan? Ataukah mungkin saya telah terjangkit virus yang mematikan dalam membangun dunia peradaban? Ya... saya pikir jawabannya juga may be yes may be no. Hehehe
Sebaliknya, di sisi yang lain saya juga menyadari dan mengakui bahwa aktivitas kegiatan tulis menulis adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Pasalnya ketika telah berhadapan dengan laptop terkadang ide yang telah terpeta konsepkan dan tersusun rapi dalam akal pikiran tidak selalu tertuangkan dan terrepresentasikan sebagaimana mestinya (dalam artian mengalami proses reduksi dan distorsi).
Selain itu saya juga menyadari bahwa aktivitas kegitan tulis menulis ini masih belum sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku, yakni dengan memperhatikan sistem EYD yang berlaku, memperhatikan pola SPOK, dan menggunakan kalimat yang efektif. Sehingga wajar saja bila semua hasil tulisan saya yang telah diposting di sosial media selalu berada dalam posisi yang tidak sempurna.
Tapi meskipun demikian saya selalu berharap, semoga saja suatu hari nanti ada seseorang yang dengan senang hati mau berbagi dan mengajari saya bagaimana cara menulis yang baik dan benar. Selain itu saya juga selalu berharap terhadap ide apa yang telah saya tuangkan dalam bentuk tulisan tersebut mampu bermanfaat dan dinikmati oleh khalayak umum. Yang mana proses sampainya pada khalayak umum tersebut tentu membutuhkan suatu sarana media yang efektif dan efisien. Suatu sarana media yang memang benar-benar selalu dinikmati, dikonsumsi dan dinanti-nanti oleh khalayak umum. Yang secara tegasnya sarana media tersebut yakni koran, majalah dan buku.  
Ya... benar demikian. Saya berharap bahwa suatu hari nanti tulisan saya ini mampu dimuat dalam sarana media yang demikian.    


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngabdi Ka Lemah Cai

Rumpaka 17 Pupuh Pupuh téh nyaéta wangun puisi lisan tradisional Sunda (atawa, mun di Jawa mah katelah ogé kungaran macapat). anu tangtuna ngagaduhan pola (jumlah engang jeung sora) dina tiap-tiap kalimahna. Nalika balarea tacan pati wanoh kana wangun puisi/sastra modérn, pupuh ilaharna sok dipaké dina ngawangun wawacan atawa dangding, anu luyu jeung watek masing-masing pupuh. Dimana sifat pupuhna osok dijadikeun salah sahiji panggon atanapi sarana pikeun ngawakilan kaayaan, kajadian anu keur dicaritakeun. Teras ku naon disebat rumpaka 17 pupuh?, alasanna di sebat rumpaka 17 pupuh nyaeta kusabab pupuh dibagi jadi sababaraha bagian anu luyu atanapi salaras sareng kaayaan (kajadian) dina kahirupan.   Yang dimaksud ialah Pupuh yaitu berupa puisi/sastra lisan tradisional sunda (atau kalau di Jawa dikenal dengan macapat) yang mempunyai aturan yang pasti (jumlah baris dan vokal/nada) kalimatnya. Ketika belum mengenal bentuk puisi/sastra modern, pupuh biasanya digunakan dalam aktiv

Deskripsi dihari Wisuda

                   Acara wisuda II IAIN Tulungagung, akhirnya telah diselenggarakan pada hari kemarin, yang lebih tepatnya pada hari Sabtu, (05/9) pagi-siang. Tempat tamu yang telah tersedia dan tertata rapi pun akhirnya mulai dipadati oleh para calon wisudawan, wisudawati dan para tamu undangan.           Acara yang telah teragendakan jauh-jauh hari oleh kampus tersebut pun Alhamdulillah berjalan dengan baik dan khidmat, (husnudzon saya). Pasalnya hal yang demikian dapat dilihat, dipahami dan dicermati dari jalannya acara tersebut yang tidak molor (memerlukan banyak waktu).        Hari itu telah menjadi saksi bisu sejarah kehidupan (baik parsial/kolektif) yang menegaskan adanya sesuatu hal yang istimewa, penting dan berharga. Tentu saja semua itu dipandang dari framework umat manusia yang lumrah.           Gejolak rasa parsial pun pastinya tidaklah lepas dari pengaruh keadaan yang sedang terjadi. Namun nampaknya rasa bahagia pun menjadi dominan dalam menyelimuti diri. Hal

Memaksimalkan Fungsi Grup WhatsApp Literasi

(Gambar download dari Twitter) Ada banyak grup WhatsApp yang dapat kita ikuti, salah satunya adalah grup literasi. Grup literasi, ya nama grup yang saya kira mewakili siapa saja para penghuni di dalamnya. Hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi khalayak bahwa nama grup selalu merepresentasikan anggota yang terhimpun di dalamnya.  Kiranya konyol jika kemudian nama grup kontradiktif dengan anggota yang tergabung di dalamnya. Mengapa demikian? Sebab rumus yang berlaku di pasar legal per-WhatsApp-an adalah setiap orang bergabung menjadi group member selalu berdasarkan spesialisasi motif yang sama. Spesialisasi motif itu dapat diterjemahkan sebagai hobi, ketertarikan, kecenderungan dan lainnya. Sebagai contoh, grup WhatsApp jual beli mobil tentu akan memiliki nama grup yang berkorelasi dengan dunia mobil dan dihuni oleh anggota yang memiliki hobi atau pun ketertarikan yang satu suara. Tampaknya akan sangat lucu jika seseorang yang memiliki hobi memasak lantas yang diikuti secara update adal