Di atas sajadah aku menyembah Berpasrah diri menyembelih dalih Beranjak dari segala bentuk yang kusebut buih Prahara yang kerap mengeja bahasa hati menjadi perih Prahara yang mengeja diri teruntuk pamrih Prahara yang mengeja rasa terasa mendidih Di atas sajadah aku bersimpuh Berlapang hati melepas keluh Memanja diri dari jeratan peluh Menghapus gunungan kesah menyeluruh Di atas sajadah aku mengiba Mengaku diri penuh dosa Hina seluput-luputnya Tak ada sisa sebutir pun jumawa Tubuh-jiwaku milik Dia Pun aku sirna, tanpa nama ataupun tanda Di atas sajadah aku menyambung nyawa Dalam sendu sedan aku meminta Pancangkan jalan terang benderang di depan mata Sejernih Engkau merahmatkan sifat Rahman kepada seluruh makhluk di alam semesta Di atas sajadah aku memuja Merayu-rayu kebaikan Tuhan terlimpahkan ke dalam tubuh dan jiwa Menapaki jalan sunyi tak bernyawa Menyingkapkan selimut kepentingan pribadi yang sering kusebut tipu daya Tulungagung, 19 September 2022
Mari merawat akal sehat dengan disiplin membaca, mengambil hikmah dan menggoreskan pena.