Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Utang, Geliat Menulis dan Prinsip Hidup

"Utang ya disaur bukan malah berkelit. Gitu aja kok repot", Dewar Alhafiz. Terhitung sejak berganti nama dan beralih ruang grup WhatsApp -dari Komunitas menulis menjadi Sahabat Pena Kita Tulungagung- pekik takbir literasi belum saja sampai di ujung ubun dan menjelma jiwa bagi para penghuni di dalamnya. Tak terkecuali saya pribadi yang banyak mencekal lengan ide dengan sengaja. Sering memilih menunda kesempatan untuk menuangkan ide yang muncul, belum mampu istakamah dalam menulis Sunnah bahkan sekadar untuk menggugurkan kewajiban saja lebih banyak berkelit dalam segunung alasan kesibukan, alhasil mengutang pun adalah pilihan. Tapi masalahnya, sejak kapan mengutang itu menjadi pilihan? Sejak kapan mengutang itu diperbolehkan? Apakah lapak obral utang itu mulai dijajakan di kala masing-masing kita memilih untuk bergabung menjadi bagian dari grup WhatsApp Sahabat Pena Kita Tulungagung? Apakah kewajiban menulis itu benar-benar telah berikhlas hati mana kala mayoritas memilih untuk

Pentingnya Karakter Kemandirian Belajar Siswa

Salah satu tanda keberhasilan pembelajaran di ruang lingkup sekolah ditunjukkan dengan adanya sikap kemandirian di dalam diri siswa. Menurut Suharnan (2013: 67) kemandirian adalah salah satu komponen terpenting dalam karakateristik kepribadian yang berkaitan erat dengan adanya proses-proses kreativitas. Dengan demikian, kemandirian atau perilaku mandiri dapat dikatakan sebagai wujud kecenderungan pribadi yang sama sekali tidak ditentukan oleh orang lain, melainkan diri pribadilah yang menentukan aktivitas (tindakan) yang hendak dilakukan.  Aktivitas pribadi yang dimaksud ialah mencakup; pola pikir (berpikir), memecahkan masalah, membuat dan menentukan keputusan; melaksanakan tugas dan tangggungjawab. Bahkan Sternberg (1997) menetapkan kemandirian sebagai salah satu terpenting dari dua puluh karakter yang dimiliki oleh mereka successfully intelligent people (orang-orang cerdas yang sukses). Kemandirian siswa tersebut dalam konteks proses pembelajaran dimulai dengan kemandirian belajar. 

Pentingnya Relasi di Era Digitalisasi

Keberadaan jaringan dalam tumbuh suburnya marketing berbagai varian produk teknologi di era digital ini sangat diperhitungan, bahkan dapat dikatakan pula sebagai titik nadir produktivitas itu tersendiri. Bagaimanapun justru karena adanya jaringan itu pula produk teknologi begitu pesat diperbaharui dari segala segi. Dari yang benar-benar penting mendahulukan fungsi sampai dengan sekadar mengunggulkan resolusi dan konfigurasi. Intinya,  ada modus jaringan kekal yang sengaja dibuat dan ditutup-tutupi. Pertanyaan mendasarnya ialah bagaimana mungkin seluruh varian produk teknologi akan terkontribusi secara merata dan dirasakan kemanfaatannya secara nyata akan tetapi tidak ada saluran untuk menghubungkan antara produsen dan konsumen? Tidak ada minat transaksi jual beli yang dipandang mumpuni. Tanpa adanya transaksi, integrasi dan interaksi apakah mungkin akan ada konektivitas antara hardware dan software serta kepentingan manusia dalam menggunakan gadget? Atas dasar itu pula, maka wujud peng