Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

Berkomunitas sebagai Jalan Transformasi Karya

Dokpri Ilustrasi Pembuatan Kata Pengantar  Saya menyambut baik permintaan kata pengantar untuk buku solo perdana yang disampaikan oleh Mbak Rodiah (sapaan akrab Siti Rodiah; penulis). Permintaan itu ia sampaikan via chat WhatsApp. Mbak Rodiah merupakan salah seorang anggota Sahabat Pena Kita  (SPK) Tulungagung. Belakangan, tepatnya di pertengahan Oktober 2023, ia dipercaya sebagai wakil bendahara di SPK Tulungagung. Senang rasanya saya menyaksikan--menjadi saksi hidup-- perkembangan geliat literasi para anggota SPK Tulungagung. Termasuk di dalamnya perkembangan berkarya yang tumbuh dalam diri Mbak Rodiah. Sejauh pengamatan saya, intensitas menulis yang dilakoni Mbak Rodiah di tahun-tahun sebelumnya tampak fluktuatif. Meski demikian di lain sisi harus diakui pula ia begitu bersemangat untuk mengikuti acara-acara besar yang dihelat oleh SPK.  Berkat keaktifannya dalam mengikuti berbagai acara besar SPK itu pula saya mulai mengenal baik Mbak Rodiah. Padahal sebelumnya saya hanya sekadar t

Penyisipan Materi Dasar

  Dokpri ilustrasi seseorang sedang menulis  Tampaknya harus ditegaskan di muka, bahwa tulisan ini merupakan lanjutan dari series tumbuh kembang seorang penulis pemula melalui komunitas literasi. Supaya mendapatkan alur pembahasan yang runtut dan mengena silakan baca terlebih dahulu posting saya sebelumnya.  ********* "Dunia menulis merupakan dunia yang dinamis. Ia tidak berkaitan dengan teori saja. Juga tidak berkaitan dengan praktek saja. Teoridan praktek berkait-kelindan. Keduanya sama-sama penting sehingga tidak bisa saling menafikan" , Prof. Dr. Ngainun Naim, M. HI.  Tahapan yang tidak kalah penting setelah pembentukan kelompok adalah penyisipan materi dasar. Materi dasar tentang kepenulisan tentunya. Referensi teoritis yang dapat diaplikasikan dalam tenggat waktu yang singkat. Mengapa demikian? Sebab materi tersebut berhubungan banyak dengan penyamarataan posisi awal; penyamaan persepsi yang beredar di seluruh anggota; start poin untuk memulai dari mana sampai dengan ta

Ruang Domestik dan Banyolan Kopdar

Dokpri Peserta Kopdar SPK Tulungagung  Pecah telur, sejarah baru telah SPK Tulungagung torehkan di kediaman Prof. Ngainun Naim, tepatnya di perumahan BMW Permadani Bago. Belakangan saya baru mafhum bahwa itu merupakan rumah singgah sekaligus tempat jihad putra sulung Prof. Naim selama kuliah di UIN SATU. Kopdar perdana yang sempat tertunda dalam rentang waktu satu tahun akhirnya terwujudkan. Bahagia bercampur haru menyelimuti diri saya dalam satu waktu. Terselenggaranya kopdar perdana SPK Tulungagung tersebut tidak terwujud dalam ruang yang hampa, melainkan puncak akumulasi dari berbagai pengorbanan dan rencana yang telah disusun sedemikian rupa. Ada mini panitia, hasrat dan gagasan visioner yang menginisiasi betapa pentingnya kopdar itu diwujudkan. Jika boleh jujur, saya dan bang Woks banyak berdiskusi--bertukar gagasan dan usulan--tentang persiapan kopdar ini. Sedangkan kos-kosan saya menjadi saksi bisu sejarah. Secara spesifik, bang Woks berjasa dalam menentukan tema yang diusung

Kopdar sebagai Candu

Dokpri Flyer Kopar SPK Tulungagung  " Tak ada penyakit yang tak bisa disembuhkan kecuali kemalasan. Tak ada obat yang tak berguna selain kurangnya pengetahuan ", Ibnu Sina.  Salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses  berkomunitas--organisasi apa pun bentuknya--adalah kopdar. Kopdar merupakan akronim dari kopi darat. Istilah populer--lintas usia generasi y sampai dengan z--yang digunakan untuk pertemuan tatap muka (offline) di antara sesama anggota komunitas di tempat tertentu.  Tak jarang pertemuan tatap muka itu memilih tempat yang strategis. Strategis jika ditinjau dari berbagai kemungkinan yang ada. Tempatnya yang nyaman, suasana yang mendukung, dekat dengan sumber daya alam dan manusia, terjangkau secara ongkos ataupun jarak dan lain sebagainya. Termasuk di dalamnya memperhatikan kapasitas tempat yang mampu menampung peserta kopdar yang berkenan hadir.  Kopdar memang sudah selaiknya menjadi momentum yang dielu-elukan oleh seluruh anggota komunitas. Tampak

Pentingnya Mengelola Kesibukan

Dokpri Sowan ke dalem Prof. Ngainun Naim  Tulisan ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya: Motivasi Komunal, The Secret of Creation, Komunitas sebagai Support System dan Pendamping Kelompok sebagai Poros Tengah . Saran saya, untuk mendapatkan alur pembahasan yang genap, silakan baca terlebih dahulu posting sebelumnya.  *** Dari pemaparan tugas dan peran kakak pendamping (PJ) di kelompok menulis online tersebut kita bisa menuai hikmah tentang pentingnya manajemen waktu. Utamanya bagi seseorang yang mendapuk peran sebagai penulis. Pengarusutamaan pradigma yang hendak ditampilkan ke muka--terlebih dalam konteks produktivitas menulis--bukan tentang menunggu waktu luang atau pun menunggu mood yang terkondisikan, melainkan meluangkan waktu di tengah kesibukan.  Ya, meluangkan waktu di tengah kesibukan. Meluangkan waktu di tengah kesibukan sendiri secara ontologis bukan hadir dalam dunia imajinasi. Hidup berkeliaran dalam pikiran seseorang yang idealis. Bebas membayangkan konsepsi, citr

Pendamping Kelompok sebagai Poros Tengah

Dokpri ilustrasi pendamping sebagai poros tengah. (Gambar diambil dari Facebook? Tulisan ini melanjutkan postingan sebelumnya tentang Motivasi Komunal, The Secret of Creation dan Komunitas sebagai Support System . Alangkah baiknya Anda membaca postingan sebelumnya untuk mendapatkan alur pembahasan yang runtut.  ** Posisi dan keberadaan para pendamping (PJ) dalam setiap batch ini selanjutnya adalah lapisan kelompok tengah. Kelompok penghubung antara koordinator pendamping dengan para peserta; antara pemateri dan peserta; dan antara admin dengan peserta. Fakta ini menegaskan, bahwa pendamping setiap batch, dapat dipastikan secara empiris dan data statistik, telah mengikuti program kelas menulis online berjilid-jilid. Meski secara usia bisa saja mereka lebih muda daripada anggota baru.  Lantas, apalagi prasyarat baku bagi mereka yang hendak menjadi pendamping kelompok lapisan bawah? Sedangkal observasi partisipatif--terhadap beberapa kakak pendamping--yang saya lakukan di tahun 2021, tid

Komunitas Sebagai Support System

Dokpri Ilustrasi Pohon Support System  Harus ditegaskan di awal, bahwa tulisan ini melanjutkan pembahasan dua postingan  sebelumnya: Motivasi Komunal dan The Secret of Creation . Untuk mendapatkan alur pembahasan yang runtut, saran saya, silakan membaca postingan sebelumnya.  *** Setelah menentukan role model dan membuat surat pernyataan, tahapan pola pengondisian motivasi menulis secara komunal yang ketiga adalah pembentukan kelompok. Pembentukan kelompok dalam konteks ini bukan semata-mata mengindentifikasi kecondongan minat masing-masing anggota sesuai genre tulisan akan tetapi dalam rangka mengkonstruksi support system yang ideal.  Support system yang ideal seperti apa? Tentu, support system yang bekerja secara objektif tanpa harus menuntut banyak pengawasan dan pengendalian dari sang founder langsung. Lantas, bagaimana kontruksi support system itu menjelma dan bekerja? Baiklah, kita runut dari lapisan kelompok yang paling bawah. Kelompok paling bawah, umumnya berisikan tidak lebi

Mengenal Grafologi Yuk

Dokpri ilustrasi tulisan tangan bersandi  Secara terminologi, kata grafologi berasal dari dua kata dasar, yakni graf dan logos. Graf berarti huruf, sedangkan logos (bahasa Yunani) bermakna ilmu. Seperti halnya makna istilah yang melekat pada beberapa ilmu yang berakhiran logi; sosiologi, biologi, psikologi dan lain sebagainya. Dari pengertian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa grafologi adalah ilmu tentang huruf atau aksara.  Erika M. Karohs selaku pendiri KAROHS Internasional School of Handwriting Analysis (salah satu sekolah grafologi di dunia) mendefinisikan grafologi sebagai ilmu hasil dari proses penelitian tulisan tangan melalui sistem operasi yang tervalidasi sehingga mampu menggambarkan kepribadian seseorang. Dari pengertian itu pula beliau menyebutkan analisis tulisan tangan sebagai nama lain dari grafologi.  Lantas manfaat apa saja yang akan kita tuai dari mempelajari grafologi? Dengan mempelajari grafologi setidaknya kita dapat memahami kepribadian seseorang terma

Pentingnya Melestarikan Batik

Dokpri flyer ucapan selamat hari batik nasional  Peringatan hari batik nasional tahun ini jatuh pada Senin, 2 Oktober 2023. Ya, tanggal 2 Oktober memang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari batik nasional. Yang berbeda dari tahun ke tahun hanya soal pergantian harinya saja. Kebetulan untuk tahun ini jatuh pada hari Senin, di nama semua pegawai negeri sipil atau aparatur sipil negara yang biasanya mengenakan pakaian keki atau hitam putih khusus Senin ini diwajibkan mengenakan batik. Kewajiban mengenakan batik ini bersifat instruktif-strukural sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya bangsa. Dilansir dari laman resmi kementerian perindustrian Republik Indonesia ( kemenperin.go.id ) eksistensi batik diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda (intangible cultural heritage) pada 2 Oktober 2009. Pengakuan warisan ketiga setelah keris dan wayang. Keputusan ini pula yang kemudian menjadi acuan ditetapkannya 2 Oktober sebagai hari batik nasional oleh pemerintah. Sebagai warga neg

6 Siswa SDIT Baitul Qur’an Menyabet Juara

Dokpri flyer ucapan selamat atas raihan prestasi  Kabar gembira kembali menyelimuti keluarga besar SDIT Baitul Qur'an. Kebahagian itu muncul ke muka setelah 6 siswa SDIT Baitul Qur'an berhasil menyabet juara. Juara dalam mata pelajaran matematika dan bahasa Inggris Math Master 2023. Keenam siswa yang berprestasi tersebut yakni: 1. Shafiya Qisya Azalea (kelas 2) meraih juara 1 Bahasa Inggris 2. Zafran Al Akbar R. (kelas 3) meraih juara 4 Bahasa Inggris 3. M. Azzam Al Ghifari (kelas 4) meraih juara 5 Matematika 4. Abdurrahman Sabiq El F. (kelas 5) meraih juara 5 Bahasa Inggris 5. Nayla Shifa Fauziah (kelas 5) meraih juara 10 Matematika 6. Shaquila As Shifa (kelas 6) meraih juara 3 Bahasa Inggris dan juara 4 Matematika Prestasi tersebut diraih enam siswa SDIT Baitul Qur'an pada Minggu (1/10/2023) bertepatan dengan hari kesaktian Pancasila setelah mengikuti olimpiade bergengsi tingkat kabupaten Tulungagung. Klinik Math Master memang secara berkala kerap mengadakan ajang olimpia