Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Hari Guru Nasional: Perayaan yang Belum Usai

Semarak peringatan hari guru nasional ternyata belum usai. Hal itu dibuktikan secara langsung oleh saya sendiri. Setelah Syifa kelas 5 menghadiahi souvernir, saya kira itu adalah ujung tombak dari perayaan hari guru yang jatuh kemarin. Akan tetapi Tuhan menakdirkan cerita perayaan itu untuk tetap berlanjut. Sore tadi tepat pukul 14.43 WIB secara tiba-tiba Ibu Wahyu selaku wali murid dari Shaquilla kelas 5 melayangkan dua chat via WhatsApp kepada saya. Chat yang pertama berisikan uluk salam. Sedangkan chat yang kedua berisikan sebuah permohonan untuk membagikan lokasi rumah atau posisi saya sekarang.  Sontak kedua chat itu saya layani dengan cepat dan baik. Mula-mula saya menjawab salam, lantas disambung dengan mengirimkan lokasi domisili saya terkini. Awalnya saya tidak ingin kepo dan bersikap sok tahu terhadap permohonan yang dilayangkan tersebut.  Akan tetapi, lama-kelamaan rasa penasaran saya kian membuncah hingga ke ubun. Sampailah pada akhirnya dengan percaya diri dan penuh kebera

Apakah Saya Seorang Guru?

Satu hari yang lalu, Jum'at, 25 November 2022 semua lembaga pendidikan saya kira sibuk merayakan peringatan hari guru nasional. Tak terkecuali lembaga pendidikan Islam swasta yang melibatkan saya di dalamnya: SDIT Baitul Qur'an Tulungagung.  Tepat di hari Jumat kemarin tampak beberapa story WhatsApp asatidz yang memosting beberapa buah tangan yang diberikan para siswa-siswi. Husnudzan saya, buah tangan tersebut diberikan tidak lain atas dasar bentuk kasih sayang, perhatian dan cinta seorang murid terhadap guru yang mendidiknya. Tidak hanya itu, di story WhatsApp dan kanal media sosial tertentu bahkan tampak siswa-siswi merayakan peringatan hari guru nasional itu dengan beragam bentuk. Mulai dari memberikan: sekuntum bunga mawar, kue perayaan yang dihiasi lilin secara diam-diam diberikan, menghadiahi souvernir sampai dengan mengadakan acara lomba peringatan hari guru secara terang-terangan.  Berbagai perayaan itu sudah barang tentu dipertimbangkan atas dasar kemampuan sumber day

Meneladani Khitah Perjuangan Pahlawan

Salah satu bulan yang sakral bagi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah November. Tepatnya jatuh pada 10 November, yang kita kenal sebagai hari pahlawan nasional. Tanggal peringatan mengenang begitu besar jasa para pahlawan yang gugur di medan tempur pada 10 November 1945 di Surabaya.  Merujuk pada catatan sejarah, pertempuran pada 10 November 1945 yang dilakukan rakyat Indonesia di Surabaya melawan pasukan sekutu (Inggri-Belanda) merupakan perlawanan terbesar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Maka menjadi absah jika kemudian secara de facto tanggal 10 November disahkan sebagai hari pahlawan nasional.  Berbeda dengan tahun sebelumnya, peringatan hari pahlawan tahun 2022 ini mengusung tajuk Pahlawanku Tauladanku. Sejauh yang saya amati, untuk beberapa hari tajuk itu gencar menjadi label semua kegiatan yang diusung instansi, organisasi pergerakan, lembaga-lembaga swasta profit ataupun non profit serta profesi lain sebagainya yang turut menyemarakkan p

Keinginan Kopdar yang Tertunda

Kabar gembira datang dari chat Prof. Naim (sapaan akrab) di grup Sahabat Pena Kita Tulungagung--yang kebetulan saya salah anggota di dalamnya--Senin, 03 Oktober 2022. Chat kabar gembira itu berisikan flayer Kopdar Rumah Virus Literasi (RVL) 1 dan undangan workshop penulisan RVL dengan bertajuk Berliterasi Membangun Negeri.  Dalam flayer dan undangan workshop RVL itu disebutkan bahwa acara akan dihelat selama tiga hari, yakni Jumat-Minggu, 21-23 Oktober 2022. Kebetulan acaranya bertempat di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP), daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya di Jln. Kaliurang Km 6 Sambisari, Gonangcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55823.  Acara tersebut akan menghadirkan 6 orang pembicara, yakni: 1. Prof. Dr. Nunuk Suryani selaku Plt. Dirjen GTK Kemendikbudristek. 2. Prof. Dr. Ngainun Naim selaku Guru Besar UIN SATU Tulungagung sekaligus penulis produktif. 3. Much. Khoiri selaku Dosen Unesa sekaligus editor dan penulis produktif. 4. Rita Audriyati selaku penulis dan editor. 5. Sri Sug

Rakor Atensi Tahunan Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso

Tetiba Senin, 21 November 2022 tepat pukul 11.58 WIB chat via WhatsApp masuk ke smartphone saya. Chat itu datang dari Mas Zakaria, kepala TPQLB, pengurus Yayasan Spirit Dakwah Indonesia sekaligus Pendamping Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung. Melalui chatnya itu ia mengintruksikan saya untuk ikut berpartisipasi dalam acara rapat koordinasi bantuan atensi rehabilitasi sosial wilayah kerja Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso di Surakarta. Saya sendiri berpartisipasi mewakili LKS kabupaten Tulungagung.  Instruksi itu saya sambut dengan penuh gembira dan antusias mengingat sebelumnya saya belum pernah sengaja menginjakkan kaki di Surakarta dalam rangka menghadiri acara terlebih kunjungan kerja. Sempat pula di bulan Oktober kemarin saya membulatkan tekad dan rencana berkunjung ke Sleman Yogyakarta untuk menghadiri acara Kopdar RVL ke-1 akan tetapi rencana itu kandas setelah berbagai alasan ini dan itu mendera.   Terkendala izin yang sedikit sulit, lebih tepatnya tidak me

Kabar Gembira Itu Berhasil Digenggam

Saya memasuki ruang kantor dengan mengucap uluk salam. Dewan asatidzah yang kebetulan sedang duduk tepat beberapa meter di depan pintu menjawab dan menanyakan tujuan kedatangan saya. Seingat saya, ustadzah Rini--yang belakangan saya tahu beliau wali kelas 6)--menyapa saya dengan begitu Ramah. Lantas saya diarahkan ke meja Pak Imam selaku kepala sekolah. Sejenak saya sudah ada di hadapan Pak Imam. Uluk salam kembali saya lontarkan. Beliau langsung mempersilakan saya duduk di kursi yang kosong. Posisinya tepat di hadapan beliau. Kami berdua hanya tersekat dua meja yang dirapatkan. Belakangan saya tahu dan menyadari bahwa kursi yang saya duduki kala interview itu menjadi tempat duduk saya sampai sekarang. Persisnya, kursi saya itu terletak di sisi Utara ruangan dengan meja model ruang meeting. Di samping kanan meja ustadz Lazim (wali kelas 2), sebelah kiri meja ustadz Singgih (guru mapel PJOK dan Akidah Akhlak), dan ustadz Biqi (wakil kepala sekolah bidang akademik, guru mapel bahasa Arab

Awal Cerita Berkhidmat di LPIT Baitul Qur'an Tulungagung

Minggu kedua di bulan Agustus, tepatnya 13 Agustus 2022 saya memutuskan diri untuk berkhidmat di SDIT Baitul Qur'an Tulungagung. Kala itu saya melamar ke lembaga pendidikan swasta itu atas dasar informasi lowongan kerja dari status story WhatsApp salah seorang teman.  Teman satu angkatan di almamater yang sama: alumnus UIN SATU Tulungagung yang kebebetulan ia merupakan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan di lembaga tersebut. Kalau boleh jujur, sebenarnya saya telah lama mengikuti rekam jejak status story WhatsApp teman saya tersebut.  Pernah satu waktu, tepatnya dua tahun ke belakang, dua kali saya melihat postingan dibutuhkannya guru badal di lembaga yang bersangkutan. Dua kali itu pula saya sempat menanyakan perihal itu, akan tetapi selalu berakhir dengan PHP (pemberi harapan palsu) dan kandas.  Mungkin waktu itu usaha dan kesempatan yang ada di hadapan belum menemui rejeki dan takdirnya saja. Hingga akhirnya baru di pertengahan tahun ini lebih dua mingguan  saya baru diterima