Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Book Review

Aktivitas Weekend By Dewar Al-hafiz Dua hari weekend kemarin telah saya habiskan berbincang hangat dengan Boy Candra. Salah seorang penulis yang kemungkinan besar sudah tidak asing lagi menggema di telinga anda. Meskipun demikian, tapi inilah kali pertama saya berkenalan dengannya. Itupun bukan bertatap langsung di atas sofa yang berlatarkan senja merona, yang dilengkapi secangkir kopi hitam penjaga mata. Melainkan, menakar rentang janji dalam deret buah penanya. Nampaknya tidak perlu juga sekonyong-konyong saya menyebutkan “Sebuah Usaha Melupakan” adalah judul bukunya.   Eh, Keceplosan. Rupa buah penanya begitu asyik. Tiga ratus lima halaman sudah menjadikannya layak disebut buku. Buku yang akan terlumat habis dalam sekali duduk bagi para predator. Berbeda halnya dengan saya, yang membutuhkan dua hari untuk menghatamkannya. (Dasar lamban!!!). Terlebih lagi, jika mengingat bahwa jenis buku tersebut berjentre non fiksi. Mungkin akan lebih tepatnya mirip seperti catatan diary. H

Review Antalogi

Refleksi Bacaan yang Sempat Tertunda By Dewar Alhafiz Pagi November. Memori kusam saya mulai sempat bertamu kembali dengan mengecam segelas teh hangat di pagi hari. Rasanya begitu nikmat, tatkala setiap tegukan mulai menghangatkan sekujur tubuh. Walaupun sangat jelas, hal itu hanya ada di dalam imajinasi. Beberapa bulan yang lalu, saya sempat sedikit menengok salah satu buku yang diterbikan oleh IAIN Tulungagung Press. Nampaknya tidak perlu saya sebutkan secara lantang kalau buku tersebut berjudul “Di ujung Selatan Kota Partia”. Tidak perlu pula saya memojokkannya dengan gaya yang sarkas, tatkala mengatakan bahwa buku tersebut berisi catatan refleksi Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa IAIN TUlungagung 2017 di Kabupaten Blitar. Dan tatkala itu saya baru mengetahui, bahwa kota yang dulu pernah saya kencani dikala KKN tersebut memiliki julukan kota Patria. Helloo kemana saja ya???. Padahal hampir sebulan lebih saya nunut tidur di sana. Lebih tepatnya empat puluh lima hari saya m