Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Mahasiswa Berjiwa Sosial Berpribadi Pengemis

Mungkin terlalu sering telinga kita mendengar bahwa mahasiswa adalah agen of change, agen of control dan lain sebagainya. Selain itu banyak yang menyebutkan bahwa mahasiswa dekat dengan masyarakat (orang-orang yang perlu dibela dalam meyuarakan aspirasinya). Semua anggapan itu memang betul, semua tindakan tersebut tentunya hanya mengarah pada mahasiswa yang suka bergelut pada pergerakan (aktivis) bukan pada mahasiswa akademis. Akan tetapi dari semua kebaikan yang telah dihadirkan oleh pada aktivis tersebut ada sebuah sisi yang patut dipertanyakan, yakni mengenai adanya anggapan bahwa mahasiswa aktivis jarang masuk kuliah, pakaiannya tidak suka rapih (acak-acakan), jarang mandi (tidak suka mandi) dan jarang membawa peralatan (perlengkapan perkuliahan). Apakah benar demikian? Atau memang benar biasa demikian? Jika memang benar demikian terus apa bedanya sama pengemis? Sebuah pertanyaan yang seharusnya dijawab dengan penuh kesadaran dalam rangka koreksi diri (introfeksi) hingga men

Edisi Setor Judul

Pertemuan ke 7 Dalam pertemuan kali ini sebagaimana yang telah ditugaskan pada pertemuan minggu lalu, yakni setiap individu menyetorkan judul dan latar belakang untuk proposal penelitian kualitatif. Pak dosen mulai memasuki ruang perkuliahan dengan membawa beberapa buku ditangan kanannya, beliau langsung duduk dikursi yang biasa digunakan untuk presentasi, bukan dikursi yang biasa ditempati oleh dosen. Setelah itu beliau langsung mempersilahkan kepada para mahasiswa/i untuk menyebutkan judul dan membacakan latar belakang dari hasil tugasnya. Tidak lama kemudian akhirnya salah seorang dari kami ada yang memberanikan diri untuk memaparkan hasil dari tugasnya. Seorang pemberani tersebut ialah saudara Mahbub Kholili (kemudian dipanggil Mahbub). Dengan sedikit ragu yang bercampur percaya diri Mahbub langsung membacakan dan memaparkan judul dan latar belakang dari rencana proposalnya (persepsi saya selaku orang yang duduk disampingnya). Judul yang Mahbub ajukan tersebut lebih cenderung

My Note

Pertemuan 6 Hari Kamis kembali mengahmpiri dan tentunya mata kuliah metodologi penelitian kualitatif pun siap berbagi teori. Begitu pula dengan dosen pengampunya yang selalu berbagi cerita tentang pengamalan hidupnya yang warna-warni, sehingga menjadi motivasi tersendiri dalam mengarungi realita kehidupan ini. Pada tertemuan minggu ini, yang menjadi topik utama pembahasan ialah mengenai Etnografi. Seperti biasanya sebagai pembuka perkuliahan diawali dengan adanya beberapa orang dari kami yang memaparkan (mempresentasikan) hasil tugas resumenya. Beberapa teman saya yang berani dan secara sukarela berusaha mempresentasikan hasil tugas resumenya di antaranya ialah A. Khoirul Anam (yang kemudian dipanggil Anam) yang berani tampil sebagai pembuka. Setelah saudara Anam selesai mempresentasikan hasil tugasnya, pak dosen pun mengambil alih fokus pembicaraan dengan mengulas kembali tentang apa yang telah dipaparkan. Di antara hal penting yang pak dosen ulas ialah tentang bagaimana paradigm

Tugas Catatan

Pertemuan 5 Pada pertemuan kelima ini yang menjadi tugas resume ialah bab pembahasan mengenai ‘Fondasi Penelitian Kualitatif’. Seperti biasanya perkuliahan Metodologi Penelitian Kualitatif dimulai dengan membacakan hasil resume yang menjadi tugas setiap individu. Orang pertama yang berani membacakan hasil tugas resumenya ialah saudara Zain Nurcholik (kemudian dipanggil Zen). Pembahasan yang pertama kali dipaparkan oleh Zen ialah mengenai definisi kualitatif sampai pada manfaat penelitian kualitatif. Kemudian pembicaraan diselang oleh Pak dosen. Beliau menjelaskan kembali apa yang telah dipaparkan tadi dengan memberikan beberapa tambahan dan selingan cerita tentang pengalaman beliau saat masih kuliah, yakni tentang pengalaman penelitian yang dilakukan oleh temannya saat menyelidiki penggunaan bahasa Arab slank di Gontor. Hal yang harus diingat dalam mendefinisikan penelitian kualitatif ialah selalu dikontradiksikan dengan penelitian kuantitatif. Jika yang menjadi fokus dari penelitia

Tugas Filsafat Manusia

MAKALAH  Filsafat Manusia Menurut Aristoteles Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Filsafat Manusia” Dosen Pengampu: Dr. A. Rizqon Hamami, Lc., MA. Disusun Oleh: Roni Ramlan                   NIM. 2832133030 SEMESTER IV JURUSAN FILSAFAT AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)  TULUNGAGUNG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT. yang mana atas limpahan rahmat, nikmat, taufiq dan hidayah-Nya saya mampu menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa pula sholawat beserta salam semoga senantiasa tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita, yakni Nabi Besar Muhammad SAW. Nabi yang telah menuntun kita ke jalan yang benar yakni Agama Islam. Sebagai rasa hormat atas bantuan dan bimbingan serta dorongan dari semua pihak, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.  Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor IAIN Tulungagung. 2.