Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

Meet up Bersama SPK TAM

Dokpri foto bersama dengan anggota SPK TAM Selain program Safari Literasi yang ditujukan khusus untuk penanaman spirit literasi kepada siswa-siswi di satuan lembaga pendidikan, SPK Tulungagung juga mencanangkan program menggalakkan budaya literasi di kalangan mahasiswa Tulungagung. Program tersebut lantas diberi nama SPK Tulungagung Mahasiswa. Dalam upaya mempermudah penyebutan, kami bersepakat menyebut program itu dengan akronim SPK TAM. Program ini tercetus tatkala kopdar perdana SPK Tulungagung di kediaman Prof. Ngainun Naim. Entah kebetulan atau tidak, terilhami atau tidak, program ini persis seperti halnya program yang diusung oleh SPK pusat tatkala Kopdar di Universitas Sunan Ampel Surabaya (UNESA). Kendati begitu latar belakang terbentuknya saya kira jelas-jelas berbeda. Bahkan perbedaan itu tampak jelas di antara keduanya.  Di titik mana perbedaan mendasar itu muncul? Seperti apa latar belakang yang mengitarinya? Mari kita jawab satu persatu. SPK TAM pada dasarnya diusulkan Ban

Dapur Safari Literasi Edisi Perdana

Dokpri Tempat Meet up di Warung Salman  Panggilan dari nomor tak dikenal via WhatsApp tiba-tiba masuk. Dengan penuh keraguan dan khawatir saya memberanikan diri untuk mengangkat gawai yang terus bergetar dan berdering. Salam terucap sebagai pembuka percakapan. Selebihnya pertanyaan introgatif berhambur saling berkelindanan dua arah. Seiring durasi percakapan di ujung smartphone, di antara kami saling memintal janji dan kesepakatan.  Belakangan, saya baru ngeh bahwa yang menelpon saya itu adalah Pak Qoyyimun Nafal (selanjutnya disebut Pak Qoyyim). Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan (wkasis) SMPI Al Fattahiyah Maren, Ngranti, Boyolangu, Tulungagung. Melalui panggilan itu beliau menegaskan bermaksud dan bertujuan meminta kesediaan saya untuk menjadi narasumber pelatihan menulis cerpen. Sontak saya sedikit kikuk dan tidak percaya mendengar permintaan tersebut. Jika boleh saya menganalisis, permintaan itu tidak datang ujug-ujug melainkan atas wasilah Prof. Ngainun Naim selaku guru dan pe

Safari Literasi sebagai Babak Baru Menebar Kemanfaatan

Dokpri flyer Safari Literasi Perdana  Bahagia bercampur haru menyelimuti diri-- saya secara pribadi--mendapati satu demi satu program terbaru Sahabat Pena Kita Tulungagung (SPKTA) mulai terealisasi. Satu  dari sekian program terbaru besutan SPKTA tersebut yakni Safari Literasi. Safari Literasi dicanangkan sebagai program menanamkan kecintaan terhadap literasi secara dini kepada sumber daya manusia yang ada di berbagai jenjang satuan lembaga pendidikan. Baik itu di sekolah dasar (SD/MI), sekolah menengah pertama (SMP/MTs) atau pun sekolah menengah atas (SMA/MA). Dalam prakteknya, segelintir anggota SPKTA yang dipandang representatif: kompeten dan siap menjadi pemateri bertandang ke sekolah tertentu. Materi yang didedahkan pun sesuai dengan permintaan lembaga yang bersangkutan. Pendelegasian tugas ini tentu bertumpu pada parameter kesiapan yang kompleks. Penguasaan materi, kesiapan mental dan public speaking yang mumpuni. Selama acara berlangsung, ada citra--marwah SPKTA--yang dipikul da

Pantun Literasi Diri

Dokpri: Kopi Sumber Inspirasi  Beli ikan ke pasar Koja Pulangnya mampir beli jamu Mari galakan tradisi membaca Supaya kita pandai berilmu * Batang tebu rasanya manis Biji kopi pahitnya kuat Mari kawan giat menulis Supaya ilmu kita bermanfaat ** Jalan-jalan ke Gondaria Pulangnya beli martabak manis Mari kawan rajin berkarya Supaya lekas menjadi penulis *** Minggu pagi olahraga bersepeda Pedal dikayuh pelan-pelan Mari lestarikan budaya membaca Menyongsong bangsa yang berperadaban **** Jus tomat rasanya segar Diminum saat siang bolong Tetaplah menjadi pribadi tegar Meski dunia kian sombong **** Burung Kasuari khas Papua Bulunya cantik terjuntai tanah Jangan pernah besar kepala Karena akhirnya berkalang tanah Tulungagung, 5 November 2023