Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Pengajuan Penganugerahan Lembaga

Penghujung bulan Mei hingga awal bulan Juni adalah momentum yang menjadikan pengurus harian (PH) TPQLB Spirit Dakwah Indonesia Tulungagung sedikit kelabakan. Kelabakan karena apa? Karena kami dikejar-kejar deadline dua agenda besar yang menuntut untuk segera diselesaikan. Dua agenda kegiatan yang sempat membuat kami mengetahuinya kalang kabut karena kedatangannya memang bersifat dadakan. Belum lagi ditambah dengan jatuh temponya yang berdekatan. Agenda kegiatan pertama adalah kunjungan monitoring dan evaluasi dari kementerian agama provinsi Jawa Timur ke TPQLB Spirit Dakwah Indonesia. Mengenai hal ini sebagaimana telah dipaparkan dalam dua artikel sebelumnya dengan judul: Kunjungan Kemenag ke TPQLB Spirit Dakwah Indonesia dan Upaya Menuntaskan PR Besar. Sementara agenda kegiatan yang kedua yakni berusaha memenuhi undangan syarat pemberian penghargaan peduli anak provinsi Jawa Timur tahun 2022. Upaya pemenuhan undangan pemberian penghargaan peduli anak tingkat provinsi Jawa Timur tahun

Upaya Menuntaskan PR Besar

Malam Selasa, 24 Mei 2022 kami--pengurus harian TPQLB Spirit Dakwah Indonesia--berusaha menindaklanjuti PR besar yang dihasilkan dari monev Kemenag Provinsi. Proses itu dimulai dengan melengkapi seluruh persyaratan yang dibutuhkan untuk membuat akun EMIS lembaga, melengkapi profil akun EMIS lembaga yang sudah terdaftar dan mengonfirmasikan ketuntasan PR besar kepada pihak terkait. Pertama, melengkapi seluruh persyaratan yang dibutuhkan untuk membuat akun EMIS lembaga. Terkait hal ini, seingat saya dalam monev sempat dipaparkan bahwa yang paling utama dan penting dibutuhkan untuk membuat akun EMIS lembaga adalah foto surat ijin operasional lembaga dari Kemenag dan surat keputusan berdiri lembaga dari Kemenkum HAM.  Untuk memastikan kebenaran akan hal itu lantas mas Zakaria menghubungi pihak Kemenag Kabupaten Tulungagung via WhatsApp. Isi chat tersebut menegaskan, bahwa ingatan saya masih tajam, foto surat ijin operasional dan SK berdiri lembaga adalah dua syarat mutlak yang diperlukan,

Kunjungan Kemenag ke TPQLB Spirit Dakwah Indonesia

Persiapan Sebelum Kunjungan Dalam upaya mempermudah manajemen pengelolaan lembaga, TPQLB Spirit Dakwah Indonesia menyusun pengurus harian (PH) berbasis struktural. Struktur pengelolaan tersebut terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan koordinator divisi kurikulum. Kehadiran pengurus harian ini penting karena berhubungan banyak dengan tanggung jawab dan tugas yang harus diemban oleh seseorang dalam setiap keberlangsungan kegiatan. Sehingga setiap agenda kegiatan dapat dipertanggungjawabkan, dikontrol, dan dievaluasi serta dibenahi untuk menjadi lebih baik lagi. Untuk menunjang itu semua--tugas pokok dan fungsi dari masing-masing PH--tentu saja dibutuhkan komunikasi yang efektif dan efisien. Maka dibuatlah grup WhatsApp khusus PH TPQLB Spirit Dakwah Indonesia. Grup WhatsApp ini berfungsi untuk memudahkan koordinasi. Baik itu menyangkut agenda kegiatan pembelajaran, agenda kegiatan yang bersifat momentum, berbagai macam persoalan yang dihadapi, administrasi, pengarsipan dan dokumen

Hari Minggu Waktu Meng-upgrade Diri

Jika umumnya sebagian besar orang menjadikan hari Minggu sebagai hari libur nasional, maka bagi saya pribadi justru hari itu adalah waktu yang tepat untuk meng-upgrade potensi diri. Hal ini terjadi semenjak saya bergabung menjadi salah satu asatidz sukarelawan yang mengabdikan diri di TPQLB Spirit Dakwah Indonesia. Lebih tepatnya, apabila kilas balik ke belakang, hal ini dimulai sejak bulan Februari 2019.  Menyediakan waktu khusus di kala khalayak ramai berbondong-bondong liburan memang susah-susah gampang. Dipandang susah karena memang kebiasaan yang berlaku di masyarakat kita adalah menghabiskan hari weekend spesial untuk family time. Entah itu diisi dengan bercengkrama hangat, bertamasya ke tempat wisata, berkunjung ke kediaman saudara atau memang dialokasikan khusus untuk waktu rebahan. Seharian penuh dihabiskan untuk merefresh diri dari segunung kesibukan kerja yang terus merundung.  Konstruksi sosial yang melekat kuat terhadap hari Minggu itu pula yang kemudian kerap menjadi alas

Ajakan Menulis Antologi

Ditakdirkan hidup di belahan bumi yang tidak sama menjadikan manusia memiliki karakteristik dan watak yang berbeda-beda. Kendati demikian, setiap momen kehidupan masing-masing orang selalu menyelipkan hikmah dan pembelajaran yang berharga. Baik untuk diri sendiri ataupun bagi orang lain yang mengetahuinya. Hal itu menunjukkan bahwa ada warna tersendiri yang menjadikan hidup masing-masing kita unik dan terasa lebih bermakna. Entah itu dalam menjalankan momen tertentu, bertumpu pada rutinitas sehari-hari atau memang karena keadaan dan situasi yang mejadikan kita untuk tampil  out of the box. Bahkan, sangat dimungkinkan keadaan yang di luar ekspektasi itu memantik potensi baru yang muncul dalam diri kita. Dan itu sangat mungkin sekali. Oleh karena itu mari kita abadikan momen berharga dalam hidup kita yang tidak mungkin terulang kembali itu menjadi naskah utuh yang dapat dijadikan sebuah buku. Buku yang mungkin saja bisa menjadi jembatan bagi khalayak umum:  membangkitkan geliat literasi

Selayang Pandang Tentang Buku Metamorfosis Literasi Diri

Ada dua macam orang yang ditakdirkan berumur panjang di dunia: Orang yang berjasa dan mereka yang memiliki karya. Menurut Al-Ghazali, jika engkau bukan anak seorang raja atau keturunan ulama maka menulislah. Oleh karena itu, karena saya tidak terlahir dari trah keluarga raja dan bernasabiah ulama maka saya memutuskan diri untuk memilih jalan asketis dengan berkarya. Berkarya sebenarnya memiliki makna yang luas dan tak terhingga, akan tetapi dalam konteks ini mari secara saksama kita sepakati dengan arti menulis. Menulis ditinjau dari historisitas adalah aktivitas yang mewah dan "wah". Kenapa demikian? Sebab tidak sembarangan orang yang memiliki kehendak dan kemampuan untuk menekuni dunia literasi, utamanya menulis. Pada masa kerajaan di tanah Nusantara, menulis dilakukan oleh seseorang yang dianggap suci, pelaku spiritualitas (resi) dan ditokohkan, dilakukan oleh seorang empu misalnya. Yang demikian itu dibuktikan dengan adanya penulisan prasasti di lontar atau ditemukannya k

Bagian dua: Poin-poin Penting Hasil Sowan

Perjalanan sowan yang telah diulas pada tulisan sebelumnya yang berjudul Catatan Perjalanan Sowan, pada kenyataannya menghasilkan empat hikmah utama. Pertama, saya bisa mengetahui persis letak rumah Prof. Naim. Sehingga jika di lain waktu hendak sowan tidak perlu lagi khawatir dan tersesat. Terlebih, sampai salah masuk gang dan harus bertanya terlebih dahulu seperti pada kejadian sebelumnya.  Kedua, ternyata jalur Parakan menuju rumah Prof. Naim pernah saya lalui sebelumnya. Kala itu saya sempat melalui jalur Parakan setelah memperpanjang masa aktif STNK motor di Kapolsek Trenggalek. Padahal beberapa kali berkunjung ke Trenggalek lebih sering melalui jalur utama. Melewati jalan utama menuju alun-alun kota. Termasuk tatkala saya mudik dengan mengendarai sepeda motor. Ketiga, setidaknya apa yang menjadi tanggung jawab dan tugas saya selaku orang yang membuat perjanjian pertemuan dengan maksud kepentingan mempersiapkan Kopdar SPK Tulungagung telah terwujudkan. Sehingga tidak ada lagi beba

Catatan Perjalanan Sowan

Alhamdulillah, agenda sowan ke rumah Prof. Ngainun Naim dalam rangka mempersiapkan Kopdar SPK Tulungagung telah terlaksana pada Minggu, 05 Juni 2022. Sebelumnya, kami--perwakilan "penggemuk" SPK Tulungagung-- sempat menyusun dan melobi agenda sowan dua kali, akan tetapi ujung-ujungnya kandas, tidak sesuai dengan ekspektasi.   Kekandasan itu dipengaruhi faktor dua arah. Pertama, mengingat jadwal kesibukan Prof. Naim yang padatnya bukan main. Tepatnya pada sesi konfirmasi yang pertama, kala itu beliau sedang mengisi acara di Salatiga. Sedang konfirmasi yang kedua, beliau memberikan sinyalmen untuk bertandang di hari yang kebetulan perwakilan "penggemuk" tidak bisa. Padahal kala itu beliau sedang free. Sampailah kami pada satu kesepakatan yang diasumsikan pas dan benar-benar di antara kedua belah pihak bisa, yakni pada Minggu, 05 Juni 2022. Waktunya disepakati setelah Duhur. Kebetulan di tanggal tersebut kami sama-sama memiliki waktu luang meskipun di hari weekend.  Ke