Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

Menyongsong Kopdar RVL ke-2: Membayar Tuntas Rencana Kopdar yang Kandas

  (Dokumentasi pribadi: flyer undangan kopdar RVL ke-2) Salah satu upaya menjaga eksistensi  organisasi--tak terkecuali komunitas literasi--agar tetap bernyawa adalah dengan menghelat kopi darat (kopdar). Kopi darat atau yang familiar kita kenal dengan akronim kopdar memiliki arti pertemuan; perjamuan; cangkrukan dan pengertian lainnya yang menegaskan adanya interaksi sosial internal satu kelompok. Perhelatan kopdar yang kerapkali dilakukan secara berkala dan intensitas yang terjadwalkan pada umumnya menghimpun semua anggota komunitas dalam suatu tempat. Hal ini dilakukan bukan tanpa tujuan, melainkan dengan maksud hendak mengimplementasikan beberapa tujuan. Adapun tujuan utama dari dihelatnya kopdar ialah menyambung silaturahmi, bertukar informasi, menampilkan capaian hingga membicarakan banyak tentang orientasi komunitas yang menampung mereka di dalamnya.  Dalam kerangka berpikir saling memberdayakan itulah, hemat saya, yang menjadi alasan mengapa punggawa RVL pada Sabtu (14/01/2023)

Lomba Ceria Anak Se-kabupaten Tulungagung

   (Dokumentasi pribadi: Arena perlombaan menjaring ikan lele) Dalam rangka memaksimalkan upaya penerimaan peserta didik baru (PPDB), Sabtu (21/01/2023) ketiga di bulan perdana semester genap LPIT Baitul Qur'an Mangunsari Tulungagung telah menghelat agenda Lomba Ceria Anak Se-kabupaten Tulungagung. Terdapat empat kategori lomba yang dikompetisikan: mewarnai, hafalan surat pendek, menyusun balok dan menjaring ikan. Keempat kategori lomba yang digalakkan tersebut dihelat sesuai dengan jenjang usia partisipan. Yakni lomba mewarnai gambar hanya boleh diikuti oleh peserta yang berusia 5-6 tahun; peserta yang berusia 5-6 tahun juga bisa mengikuti lomba hafalan surat-surat pendek; adapun peserta yang masih berusia 3-4 tahun hanya diperkenankan untuk mengikuti lomba menyusun balok dan menjaring ikan.  Jauh-jauh hari sebelum acara dihelat tampak panitia pelaksana sibuk mempersiapkan seluruh perlengkapan acara. Hal itu dibuktikan dengan intensitas rapat koordinasi persiapan yang terhitung lu

Adab Musyafahah Kepada Guru

(Dokumentasi pribadi: Ustadzah Elly sedang menyampaikan amanat upacara bendera) "Al Adaabu Fauqol ilmu, adab di atas ilmu" . Mahfudot Arab tersebut menegaskan bahwa posisi adab lebih utama dari ilmu. Orang yang berilmu namun tidak memiliki adab maka tindak tanduknya akan sia-sia belaka. Yang tercermin dari orang tak beradab tidak lain hanya kepongahan, sombong dan melampaui batasan kehendak diri sebagai seorang hamba.  Orang yang berilmu tanpa adab berarti menjalani kehidupan dengan sengaja mengingkari dan menafikan fakta hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial sudah barang tentu membutuhkan interaksi sosial dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Sehingga dalam prakteknya manusia akan melakukan proses interaksi sosial baik secara verbal, visual, ataupun tindakan.  Elemen penting dalam interaksi sosial adalah adab. Tanpa adanya adab, proses interaksi sosial di antara sesama manusia itu akan kacau balau. Bahkan tanpa adanya adab, interaksi sosial bis

Guru Sebagai Warosatul An Biyya

(Dokumentasi pribadi: Ustadz Mardi didampingi ustadz Ali sedang menyampaikan materi) Minggu kedua di bulan perdana semester genap, tepatnya Sabtu (14/01/2023), SDIT Baitul Qur'an Tulungagung kembali menghelat agenda up grade kompetensi dan wawasan dewan asatidz. Kajian rutin bulanan ini dinarasumberi oleh Ustadz Mardi, S. Pd.I. Onwer sekaligus founding father warung Berkah. Salah satu warung gratis untuk kalangan Mustadafin di sekitar Tulungagung.  Ustadz Mardi memantik pembicaraan dengan upaya menghayati keadaan. Kebetulan kala itu hujan menghiasai sepanjang perhelatan kegiatan. Beliau menegaskan, bahwa saat terjadinya hujan adalah salah satu waktu mustajab. Waktu maqbulnya do'a atas segala bentuk hajat. Atas dasar itulah, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak memanjatkan do'a tatkala turunnya hujan. Dengan gaya penuturan yang friendly, sharing dan cangkrukan, beliau sempat menyelipkan kerikil guyon yang menyentuh hati. Bahwa tatkala turunnya hujan adalah momentum yan

Cretivity Class

(Dokumentasi pribadi: Ilustrasi para santri menggambar) Selain agenda out class yang sifatnya dihelat tiga bulan sekali, TPQLB Spirit Dakwah Indonesia Tulungagung juga memiliki program Creativity Class. Agenda kegiatan yang dihelat setiap satu bulan sekali. Seingat saya program ini tercetus bersamaan dengan agenda out class. Jika pun tercetusnya dua agenda itu memiliki jeda, jeda pembeda itu tidaklah terpaut jauh. Saya kira ide itu terlahir di bulan dan tahun yang sama.  Agenda Creativity Class terlahir dengan dibidani motif hendak mengasah sekaligus memberdayakan potensi yang terpendam di dalam diri masing-masing santri. Atas dasar semangat yang menggebu-gebu seperti inilah agenda Creativity Class kami proyeksikan dapat menunjang hobi dan skill personal santri. Tentu siapa coba yang dapat menolak jika dalam satu lembaga tertentu menawarkan jalan untuk meniti karir kesuksesan secara cuma-cuma? Konseptual awal itulah yang kami usung ke permukaan. Lantas kami tawarkan ke semua santri dan

Tips Menjadi Penghafal Al-Qur'an

(Dokumentasi pribadi: Ustadzah Diyah menyampaikan amanat upacara bendera) "Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya", (Q.S. Al-Qiyamah: 17) Minggu ketiga masuk sekolah, Senin (16/01/2023) siswa-siswi SDIT Baitul Qur'an Tulungagung kembali mengawali rutinitas pembelajaran dengan upacara bendera. Seperti biasanya, upacara bendera berlangsung di halaman sekolah. Kebetulan petugas protokoler upacara bendera kali ini diambil dari siswa-siswi kelas 6.  *** Tidak ada otak yang tak bisa Yang ada hanya belum terbiasa Untuk terbiasa maka harus dipaksa Saya bisa Pasti bisa Insyaallah bisa Bisa, bisa, yes. Menghafal itu mudah. Murja'ah lebih asyik. Allahu Akbar. *** Yel-yel Tahfidzul Qur'an dipekikan ustadzah Sugeng Rahayu Nur Widayah (selanjutnya disapa ustadzah Diyah, panggilan akrab) setelah menanyakan kabar untuk membuka amanat yang hendak beliau sampaikan kepada partisipan upacara bendera kali ini.  Adapun tema yang diusung ustadzah Diyah

Adab Pelajar di Dalam Kelas

(Dokumentasi pribadi: Ustadzah Asna sedang menyampaikan amanat) Minggu kedua masuk sekolah, Senin (09/01/2023) SDIT Baitul Qur'an Tulungagung kembali menghelat upacara bendera. Adapun yang menjadi pembina upacara bendera kali ini adalah ustadzah Asna Silvia Febriana, M. Pd. (selanjutnya disebut ustadzah Asna). Satu-satunya guru  mata pelajaran bahasa Inggris yang dimiliki lembaga. Pada kesempatan sesi amanat upacara bendera ini beliau mengusung topik pembahasan mengenai Adab di Dalam Kelas. Menurut beliau terdapat delapan adab yang harus dimiliki oleh seorang pelajar tatkala berada di dalam kelas. Kedelapan adab tersebut ialah sebagai berikut. Niat karena Allah SWT Seorang pelajar alangkah baiknya memiliki niat yang tulus dalam thalabul 'ilmi di sekolah. Niat itu harus terpancangkan kuat di dalam hati semenjak ia hendak berangkat ke sekolah. Mengapa demikian? Sebab niat yang terhujam di dalam diri masing-masing pelajar akan berpengaruh pada capaian dan hasil dari proses pembela

Pengalaman sebagai Sumber Goresan Tinta

(Dokumentasi pribadi: Buku yang diresensi) Judul Buku: The Legend of Blendrang Kenangan, Pengalaman, dan Kesan Tak Terlupakan Penulis: Aan Choirul Anam, dkk. Penerbit: Akademia Pustaka Tahun Terbit: 2020 Tebal Halaman: viii + 136 halaman ISBN: 978-623-6704-11-0 Harga: Rp. 50.000,- Agaknya tidaklah berlebihan jikalau saya menyebutkan buku antologi The Legend of Blendrang Kenangan, Pengalaman, dan Kesan Tak Terlupakan sebagai aktualisasi diri dari para penulisnya. Aktualisasi diri yang berlambar pada kesadaran bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks. Sarat akan himpunan pengalaman, pengetahuan dan pemikiran serta keterampilan yang menjadikannya sebagai narator ulung secara tidak sadar.  Dalam konteks ketidaksadaran itu pula manusia berabad-abad hanyut dalam budaya cerita verbal. Mengoleksi dan berbagi pengalaman, pengetahuan dan pemikiran dipersepsikan cukup secara verbal. Sehingga tak ayal jika kemudian bentuknya selalu hadir dalam versi distorsi dan reduksi "katanya" menur

Pentingnya Meluruskan Niat Sebelum Melakukan Satu Perkara

  Foto dokumentasi pribadi: Ustadzah Balqis sedang mengisi apel pagi " Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya  jalan menuju surga ", (HR. Muslim) Senin (02/01/2023) SDIT Baitul Qur'an Tulungagung kembali menghelat apel pagi sebagai kegiatan perdana di semester genap tahun akademik 2022/2023 . Pada apel perdana ini ustadzah Balqis Jazillatul Habib (selaku guru Tahfidzul Qur'an yang selanjutnya dipanggil Balqis) tampil sebagai motivator dan fasilitator dalam apel ini. Apel pagi ini diluar sekema awal yang menginisiasi pembukaan semester genap dengan menghelat upacara bendera. Akan tetapi karena cuaca tidak mendukung, yang sedari Subuh mendung bahkan di beberapa wilayah kecamatan Kedungwaru telah mengalami hujan deras maka rencana upacara bendera pun diurungkan. Karena terkendala cuaca hujan ini pula tidak sedikit siswa-siswi dan dewan asatidz yang izin datang terlambat, bahkan ada pula siswa-siswi yang izin tidak bisa masuk.

Classmeeting Part 2: Membangun Solidaritas dan Integritas Melalui Lomba

Foto dokumentasi pribadi sebelum lomba dimulai Selain menghelat lomba menghias mie goreng (17/12/2022) yang sifatnya individual, pada hari selanjutnya, Senin (19/12/2022) SDIT Baitul Qur'an Tulungagung kembali menghidupkan semarak agenda kegiatan classmeeting part 2 dengan lomba kelompok. Lomba kelompok dalam konteks ini bermakna kompetisi antarakelas.  Kompetisi antarakelas tersebut dibagi menjadi dua kategori: kelas bawah dan atas. Kelas bawah dihuni oleh siswa-siswi yang duduk di bangku kelas 1, 2 dan 3. Sedangkan kelas atas menghimpun siswa-siswi yang hampir menginjak usia adolsen, 4, 5 dan 6. Dua kategori kelompok peserta yang saling memperebutkan nominasi juara 1.  Kategorisasi tersebut sengaja disetting sedemikian rupa dengan logika kerja mempertimbangkan bentuk fisik, kekuatan-masa otot dan perbedaan tingkat kedewasaan masing-masing kelas. Tentunya akan sangat timpang dan tidak adil jika kemudian dalam satu kasus lomba kelas 1 melawan kelas 6. Kemenangan kelas 6 tampaknya b