Langsung ke konten utama

Siswi SDIT Baitul Qur'an Kembali Juara

Dokpri Flyer Ucapan Selamat untuk Ananda Shaquilla 

Alhamdulillah, SDIT Baitul Qur'an kembali mengharum setelah ananda Shaquila As-Syifa menyambet juara harapan 3 lomba Mathmaster Competition 2023 tingkat kabupaten Tulungagung. Capaian ini tentu menambah prestasi lembaga di tahun kepemimpinan baru. 

Perlu diketahui saksama, Ananda Shaquila merupakan siswi kelas 6. Selain berprestasi di kelas secara umum, ia juga hobi menekuni dunia matematika. Hal itu dibuktikan dengan aktif mengikuti kelas ekstra MIPA yang diselenggarakan setiap hari Sabtu di sekolah.

Mathmaster merupakan salah satu lembaga bimbingan belajar (LBB) yang fokus menekuni materi matematika. Tepatnya lembaga ini mewujud sebagai klinik matematika untuk semua kalangan. Utamanya pada jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas.

Dengan mengusung lima standar  proses, yakni pemecahan masalah, pemahaman dan bukti, komunikasi, hubungan dan penyajian, Mathmaster menawarkan inovasi dan kreativitas dalam mempelajari matematika yang asyik, mudah dan menyenangkan.

Target utamanya dari Mathmaster adalah mengubah pardigma khalayak umum yang memandang pelajaran matematika sebagai momok. Termasuk di berbagai jenjang sekolah yang kebanyakan merasa kesulitan tatkala mempelajari matematika.

Disabetnya juara harapan ini membuktikan bahwa siswa-siswi SDIT Baitul Qur'an mampu bersaing dengan sekolah lain. Capaian ini tentu dapat menjadi bahan introspeksi lembaga untuk meningkatkan dan mengembangkan setiap potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa menjadi lebih baik. Utamanya dalam bidang MIPA.

Harapan kami kedepannya, semoga di SDIT Baitul Qur'an akan terlahir siswa-siswa yang berkompeten dan kapabelitas dalam seluruh bidang akademik. Baik mata pelajaran umum ataupun agama. Sehingga mencetak generasi yang unggul, berkarakter qur'ani dan siap bersaing dalam setiap event perlombaan. Baik dalam skala lokal, nasional ataupun internasional.

#Cakap Berliterasi, Unggul dan Berkarakter Qur'ani.

Tulungagung, 18 September 2023

Komentar

  1. Selamat untuk siswa dan pembimbingnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggih Bu Kanjeng. Terima kasih banyak atas apresiasinya. Terima kasih jua sudah BW.

      Hapus
  2. Selamat untuk prestasi siswa njenengan. Ya matematika merupakan salah satu momoknya bagi siswa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggih mbak. Terima kasih atas apresiasi dan komentarnya. Hehehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngabdi Ka Lemah Cai

Rumpaka 17 Pupuh Pupuh téh nyaéta wangun puisi lisan tradisional Sunda (atawa, mun di Jawa mah katelah ogé kungaran macapat). anu tangtuna ngagaduhan pola (jumlah engang jeung sora) dina tiap-tiap kalimahna. Nalika balarea tacan pati wanoh kana wangun puisi/sastra modérn, pupuh ilaharna sok dipaké dina ngawangun wawacan atawa dangding, anu luyu jeung watek masing-masing pupuh. Dimana sifat pupuhna osok dijadikeun salah sahiji panggon atanapi sarana pikeun ngawakilan kaayaan, kajadian anu keur dicaritakeun. Teras ku naon disebat rumpaka 17 pupuh?, alasanna di sebat rumpaka 17 pupuh nyaeta kusabab pupuh dibagi jadi sababaraha bagian anu luyu atanapi salaras sareng kaayaan (kajadian) dina kahirupan.   Yang dimaksud ialah Pupuh yaitu berupa puisi/sastra lisan tradisional sunda (atau kalau di Jawa dikenal dengan macapat) yang mempunyai aturan yang pasti (jumlah baris dan vokal/nada) kalimatnya. Ketika belum mengenal bentuk puisi/sastra modern, pupuh biasanya digunakan dalam a...

Anak Penjajak Komik

Dokpri: Qadira dengan koleksi komiknya Belakangan saya dibuat takjub melihat pemandangan tak biasa di kelas 2 SDIT Baitul Quran. Takjub bukan karena huru-hara sedang meluluhlantakkan kursi dan meja. Bukan, bukan karena mereka sedang melakukan kegaduhan, bullying dan kenakalan meronta-ronta yang tampak di depan mata melainkan fenomena yang menyegarkan hati.  Bukan hanya maknyes di hati saya kira namun fenomena yang membuat hati merasa bangga: terketuk, kagum dan penasaran sekaligus menampar pipi--bagi siapa pun yang melihat. Lha, memang apa? Baca komik. Cuma baca komik? Tentu tidak. Tidak sedangkal itu kejadiannya.  Almira dan Qadira adalah dua siswi yang membuat saya takjub itu. Mereka berbeda dari siswa-siswi lain. Jika umumnya anak menjadikan semua tempat untuk bermain, bermain di semua tempat sesuka hati, bahkan anak hanya mau membaca saat kegiatan belajar mengajar belangsung maka berbeda dengan dua siswi tersebut. Almira dan Qadira lebih suka memanfaatkan waktu luang berte...

Koleksi Buku sebagai Pemantik

Dokpri buku solo ke-10 Saya kira transaksi literasi saya dengan Qadira akan usai seiring tuntasnya koleksi komik yang dibaca namun ternyata tidak. Di luar prediksi, transaksi literasi itu terus berlangsung hingga kini. Kini dalam konteks ini berarti berlangsung hingga detik-detik akhir pelaksanaan Sumatif Akhir Semester genap.  Keberlangsungan ini, jika boleh menerka, hemat saya tak lain karena provokasi dan motivasi yang saya berikan. Tepatnya saat mengembalikan buku terakhir yang saya pinjam. "Besok, koleksi komiknya ditambah ya. Nanti ustadz pinjam lagi. Bilang sama ibu, mau beli komik lagi supaya bisa dipinjamkan ke teman-teman sekolah", seloroh saya setelah menyerahkan komik. Qadira menganggukan kepala pertanda memahami apa yang saya katakan.  Motivasi itu saya berikan bukan karena saya ketagihan membaca komik gratisan, sungguh bukan seperti itu, melainkan dalam rangka memantik geliat memiliki koleksi buku mandiri. Motifnya sederhana, dengan memiliki koleksi buku mandiri...