Menjemput teka-teki berkah malam seribu bulan
Di sepertiga bulan suci Ramadan
Tanggal ganjil pun menjadi target bidikan
Mesjid-mesjid mewujud ruang bertanahuts para tamu Tuhan
Al-Qadr, firman Tuhan sebagai pedoman
Sementara petuah-petuah kedamaian hadits itu mensyarahkan
Beriring malaikat pun Jibril mengampu izin mengatur muara urusan
Tersebutkanlah malam menuju selangkang fajar itu penuh kesejahteraan
Orang-orang hampir dibuat sibuk memperdebatkan
Kepayang mencari satu kebenaran
Berganti dalil teruntuk saling menegaskan
Pandai dalam kebingungan membuatnya acapkali celingukan
Namun perselisihan dengan segera harus disingsingkan
Perbedaan itu biarlah tumbuh dalam ketidakpastian
Menyimpul erat sakralitas kerahasiaan
Menyelinap di antara persinggahan gelap yang terus disemogakan
Jamaah kini saling berduyun-duyun menenteng harapan
Menjejak kaki menelusuri relung-relung jalan menuju tempat persujudan
Mereka saling berlomba memburu posisi terdepan
Rela berjejal, tanpa menghirau sekat-sekat protokol keamanan
Sebagian di antaranya khusyuk dalam ritme peribadahan
Menggenggam ikhlas sebagai haluan
Mencipta keridhaan Tuhan menjadi fokus tujuan
Tak ada hal lain yang diidamkan
Sementara segelintir orang berkebalikan
Ibadahnya hanya tertunai beralas kebutuhan
Sekadar transaksi mengharap imbalan
Sebangsa barter sembari menghitung-hitung ganjaran
Selebihnya menanggal suatu keharusan Melenggang pulang membawa bingkisan
Bahkan memujanya saja harus ditebus kepuasaan
Tangki-tangki durjana itu langgeng dalam isian perut dan kenafsuan
Jauh keterlaluan,
Gerak-geriknya lantas tidak diperhatikan
Luput bertumpu syarat dan rukun keabsahan
Dalam benaknya, bagaimanapun ini menyoal banyak tentang lihai menjiplak gaya tiruan
Jumud kekal dalam dekapan
Tanpa menuang nafas panjang kesadaran
Mereka bergegas, namun hanya merengkuh kehampaan
Berkali-kali mahalul qiyam sebatas menggugur kewajiban
Yang kukuh terabadikan hanya beban dalam sepanjang kehidupan
Terpenggal hasrat berparas hewan
Menghamba namun terhalang bujuk rayuan
Menghadap, akan tetapi tak kunjung dipertemukan
Melulu menjadi pemburu namun tak pernah meraih kemenangan
Tahu-menahu Lailatul Qadar namun tak pernah menyeduh melek dengan kewarasan
Tertanda, si aku yang suka berkat maleman
Ciamis, 8 Juni 2020
Di sepertiga bulan suci Ramadan
Tanggal ganjil pun menjadi target bidikan
Mesjid-mesjid mewujud ruang bertanahuts para tamu Tuhan
Al-Qadr, firman Tuhan sebagai pedoman
Sementara petuah-petuah kedamaian hadits itu mensyarahkan
Beriring malaikat pun Jibril mengampu izin mengatur muara urusan
Tersebutkanlah malam menuju selangkang fajar itu penuh kesejahteraan
Orang-orang hampir dibuat sibuk memperdebatkan
Kepayang mencari satu kebenaran
Berganti dalil teruntuk saling menegaskan
Pandai dalam kebingungan membuatnya acapkali celingukan
Namun perselisihan dengan segera harus disingsingkan
Perbedaan itu biarlah tumbuh dalam ketidakpastian
Menyimpul erat sakralitas kerahasiaan
Menyelinap di antara persinggahan gelap yang terus disemogakan
Jamaah kini saling berduyun-duyun menenteng harapan
Menjejak kaki menelusuri relung-relung jalan menuju tempat persujudan
Mereka saling berlomba memburu posisi terdepan
Rela berjejal, tanpa menghirau sekat-sekat protokol keamanan
Sebagian di antaranya khusyuk dalam ritme peribadahan
Menggenggam ikhlas sebagai haluan
Mencipta keridhaan Tuhan menjadi fokus tujuan
Tak ada hal lain yang diidamkan
Sementara segelintir orang berkebalikan
Ibadahnya hanya tertunai beralas kebutuhan
Sekadar transaksi mengharap imbalan
Sebangsa barter sembari menghitung-hitung ganjaran
Selebihnya menanggal suatu keharusan Melenggang pulang membawa bingkisan
Bahkan memujanya saja harus ditebus kepuasaan
Tangki-tangki durjana itu langgeng dalam isian perut dan kenafsuan
Jauh keterlaluan,
Gerak-geriknya lantas tidak diperhatikan
Luput bertumpu syarat dan rukun keabsahan
Dalam benaknya, bagaimanapun ini menyoal banyak tentang lihai menjiplak gaya tiruan
Jumud kekal dalam dekapan
Tanpa menuang nafas panjang kesadaran
Mereka bergegas, namun hanya merengkuh kehampaan
Berkali-kali mahalul qiyam sebatas menggugur kewajiban
Yang kukuh terabadikan hanya beban dalam sepanjang kehidupan
Terpenggal hasrat berparas hewan
Menghamba namun terhalang bujuk rayuan
Menghadap, akan tetapi tak kunjung dipertemukan
Melulu menjadi pemburu namun tak pernah meraih kemenangan
Tahu-menahu Lailatul Qadar namun tak pernah menyeduh melek dengan kewarasan
Tertanda, si aku yang suka berkat maleman
Ciamis, 8 Juni 2020
Top wes mas... Kecamuk yg dirasakan sepertinya nyata adanya. Hehe
BalasHapusHeheheh... Nggeh mas. Tasek belajar. Terimakasih atas komentarnya. 🙏
HapusTertusuk aku oleh panah nasihat yang engkau lontarkan.
BalasHapusMohon Maaf, tidak ada maksud menasehati orang lain. Hanya bermaksud menasehati dan mengoreksi diri pribadi semata. Adapun, jikalau merasa ternasehati, semata-mata di luar kemampuan diri saya pribadi. Hanya berharap memberi kemanfaatan.
BalasHapusMohon Maaf, tidak ada maksud menasehati orang lain. Hanya bermaksud menasehati dan mengoreksi diri pribadi semata. Adapun, jikalau merasa ternasehati, semata-mata di luar kemampuan diri saya pribadi. Hanya berharap memberi kemanfaatan.
BalasHapusMenyentuh sangat Mas Dewaralhafiz.
BalasHapusHehehe, kebetulan saja kali saja palingan. Terimakasih sudah mampir ke blog saya, Mbak Anis. Salam kenal.
Hapus