Suatu malam yang tidak biasanya telah mengampiri jiwa. Jiwa yang terkadang sibuk menikmati rutinitas kehidupan atau jiwa yang terkadang terpaksa menerima realita kehidupan. Yang pasti jiwa yang demikian hanya berada dalam raga setiap insan. Dinginnya malam yang seakan-akan telah menjadi kawan, bisingnya suara hewan kecil yang mulai mewarnai kondisi kesunyian malam, mulai mendeskripsikan ketidak kondusifan kondisi malam. Mengetahui, memahami dan mengakui hal yang demikian memungkinkan menjadi sebuah alasan kedua mata ini untuk tidak mau terpejamkan. Entah itu hanya dalam waktu sedetik,beberapa menit ataupun sejam. Tidak hanya kondisi demikian yang mungkin menjadi sebuah alasan untuk kedua mata ini tidak mau terpejam. Tapi kodisi yang gaduh, suara riang gembira yang menemani sunyinya malam menjadi pelipur lara dari kegelisahan, kegalauan dan kepayahan dalam menghadapi problem realita kehidupan. Sayapun menyadari bahwa kondisi yang demikian tidak akan mampu terulang, bahkan sering d...
Mari merawat akal sehat dengan disiplin membaca, mengambil hikmah dan menggoreskan pena.