(Dokpri rapat Yayasan)
Berkembang dan maju tidaknya suatu lembaga pendidikan pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Tak terkecuali salah satu faktor penentunya adalah proses pengelolaan yang dilakukan oleh pemangku kebijakan dan pelaksana program kerja yang telah dibakukan dalam kalender akademik.
Pemangku dan pelaksana kebijakan yang memiliki otoritas dominan dalam mengelola lembaga pendidikan--utamanya di Baitul Qur'an Tulungagung--mengerucut pada aktualisasi peran dan tugas empat elemen: Pengurus Yayasan, Kepala Sekolah, Guru dan Operator. Keempat elemen ini saling terkoneksi dan terintegrasi dalam mewujudkan visi-misi lembaga.
Dalam prakteknya keempat elemen tersebut harus bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Meski begitu bukan berarti pula tatkala bekerja masing-masing elemen mengandalkan pola saling bergantung tanpa adanya rasa tanggung jawab, kedisiplinan dan sadar diri namun harus berpijak pada asas kerjasama, memunculkan rasa empati dan simpati sebagai sebuah tim.
Sebagai sebuah tim maka loyalitas, tenggang rasa, dan komitmen serta komunikasi harus terimplementasikan dalam diri semua sumber daya manusia lembaga yang ada. Dukacita harus dipikul bersama. Begitu pun sebaliknya, dikala mencicipi buah manis dari kesabaran dan kerja keras maka harus dirasakan bersama. Hal yang demikian berlaku dan harus ditegakkan dalam setiap perhelatan kegiatan yang diinisiasi oleh lembaga.
Dalam setiap perhelatan kegiatan yang diinisiasi oleh lembaga, pengurus yayasan berperan sebagai pembina, penasehat dan pengawas. Monitoring, kontroling dan evaluasi harus dilakukan setiap waktu oleh pengurus yayasan. Hal ini dilakukan untuk meninjau ulang sekaligus mengembalikan ghiroh pengelolaan lembaga sesuai dengan visi-misi yang telah disepakati bersama.
Visi-misi lembaga tidak spontanitas hadir di ruang yang hampa, melainkan dalam perumusannya harus bertumpu pada prosedural sistemis yang tertuang dalam standard operating procedure (SOP) lembaga. Langkah itu dimulai dengan mengadakan rapat kerja yang melibatkan seluruh sumber daya manusia lembaga, mendedah catatan sejarah-evaluatif dan merancang program progresif yang otoritatif. Fungsi raker ditafsirkan sebagai rantai pemicu menuju milestones.
Tulungagung, 17 Juni 2023
Komentar
Posting Komentar