Ada banyak grup WhatsApp yang dapat kita ikuti, salah satunya adalah grup literasi. Grup literasi, ya nama grup yang saya kira mewakili siapa saja para penghuni di dalamnya. Hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi khalayak bahwa nama grup selalu merepresentasikan anggota yang terhimpun di dalamnya.
Kiranya konyol jika kemudian nama grup kontradiktif dengan anggota yang tergabung di dalamnya. Mengapa demikian? Sebab rumus yang berlaku di pasar legal per-WhatsApp-an adalah setiap orang bergabung menjadi group member selalu berdasarkan spesialisasi motif yang sama. Spesialisasi motif itu dapat diterjemahkan sebagai hobi, ketertarikan, kecenderungan dan lainnya.
Sebagai contoh, grup WhatsApp jual beli mobil tentu akan memiliki nama grup yang berkorelasi dengan dunia mobil dan dihuni oleh anggota yang memiliki hobi atau pun ketertarikan yang satu suara. Tampaknya akan sangat lucu jika seseorang yang memiliki hobi memasak lantas yang diikuti secara update adalah dunia otomotif. Tentu keduanya memiliki orientasi yang berbeda dalam hal meracik bumbu.
Rumus yang sama juga berlaku tatkala jita bergabung dengan grup WhatsApp literasi. Sangat besar kemungkinannya anggota yang tergabung di dalam grup adalah mereka yang memiliki hobi menggeluti dunia literasi. Membaca, memahami, berinovasi dan berkreasi dalam bentuk tulisan.
Meski kemudian seiring dengan kurun waktu yang dijalani masing-masing kita bisa membuat simpulan simplifikasi mengenai kategori dan dikotomi karakter anggota di dalamnya. Yang demikian terindikasikan jelas dari keaktifan, partisipasi dan kontribusi yang diberikan oleh pelaku yang bersangkutan. Kategorisasi tersebut mulai dari silent reader, pasif, momentual dan aktif-partisipatif.
Diferensiasi karakter anggota ini sebenarnya banyak bersangkutan dengan motif utama kenapa seseorang tersebut memutuskan untuk bergabung dengan grup WhatsApp tersebut. Mulai dari keinginan untuk belajar, membutuhkan rumah bernaung hingga sebagai ajang mendedahkan gagasan yang butuh diluapkan.
Bersambung.
Tulungagung, 13 Juni 2023
Mantuuul...👍👍👍
BalasHapusTerima kasih prof., atas kunjungan dan komentarnya. Hehehe
BalasHapuskeren
BalasHapusTerima kasih suhu. Berkat bimbingan jenengan.
HapusTerimakasih mas. Ilmu dan motivasinya.
BalasHapusSama-sama mas candidat doktor. Semoga Bermanfaat.
Hapus