Pertemuan 5
Pada pertemuan kelima ini yang menjadi tugas resume ialah bab
pembahasan mengenai ‘Fondasi Penelitian Kualitatif’. Seperti biasanya
perkuliahan Metodologi Penelitian Kualitatif dimulai dengan membacakan hasil
resume yang menjadi tugas setiap individu. Orang pertama yang berani membacakan
hasil tugas resumenya ialah saudara Zain Nurcholik (kemudian dipanggil Zen).
Pembahasan yang pertama kali dipaparkan oleh Zen ialah mengenai definisi
kualitatif sampai pada manfaat penelitian kualitatif. Kemudian pembicaraan
diselang oleh Pak dosen. Beliau menjelaskan kembali apa yang telah dipaparkan
tadi dengan memberikan beberapa tambahan dan selingan cerita tentang pengalaman
beliau saat masih kuliah, yakni tentang pengalaman penelitian yang dilakukan
oleh temannya saat menyelidiki penggunaan bahasa Arab slank di Gontor. Hal yang
harus diingat dalam mendefinisikan penelitian kualitatif ialah selalu
dikontradiksikan dengan penelitian kuantitatif. Jika yang menjadi fokus dari
penelitian kuantitatif adalah scoring maka yang menjadi fokus dari penelitian
kualitatif adalah jelasnya proses dalam membagi/memilah setiap permasalahan
yang dihasilkan dari penemuan data (fenomena) sehingga melalui data yang dihasilkan tersebut kita
dapat mengelompokannya.
Kemudian dengan sedikit rasa gugup saya memberanikan diri menjadi
orang kedua yang membacakan hasil tugas resume. Saya meneruskan pembahasan
berikutnya, yakni mengenai karakteristik penelitian kualitatif. Sebuah sintesis yang diajukan oleh Bagdan dan
Lincoln menegaskan bahwa yang menjadi ciri dari penelitian kualitatif ialah
sebagai berikut: Pertama latar alamiah.
Artinya seorang peneliti haruslah betul-betul memahami permasalahan konteks
sesuatu secara utuh. Hal ini berarti sang peneliti melibatkan diri dilapangan. Kedua,
manusia/orang sebagai alat/instrumen. Artinya sang peneliti haruslah berperan
aktif dalam pengumpulan data penelitian yang ada di lapangan. Ketiga, metode. Ketika
dilapangan sang peneliti selayaknya/diharuskan mengaplikasikan metode
penelitian kualitatif, yakni pengamatan, wawancara atau penelaahan dokumen.
Keempat, Analisis data secara induktif. Hal ini digunakan karena proses
induktif lebih sesuai dalam menemukan kenyataan-kenyataan jamak yang sesuai
deng fakta, dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga lebih
akuntabel dalam menguraikan latar secara penuh. Kelima, Teori dari dasar
(ground theory). Pengumpulan teori di sini berasal dari bawah ke atas yaitu
dari sejumlah data yang banyak dikumpulkan dan yang saling berhubungan. Keenam,
deskriptif. Artinya data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan
bukan angka-angka. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk
memberi gambaran penyajian laporan yang berasal dari naskah wawancara, catatan
lapangan, foto, videotape dan lain sebagainya. Ketujuh, lebih mementingkan
proses daripada hasil. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang
sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses. Kedelapan,
adanya batas yang ditentukan oleh fokus. Penetapan fokus sebagai pokok masalah
penelitian penting artinya dalam usaha menemukan batasan penelitian.
Kesembilan, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data. Dalam penelitian
kualitatif data yang dihasilkan haruslah ada validitas, realibilitas, dan
objektivitas (yang dikenal dengan istilah trianggulasi). Kesepuluh, desain yang
bersifat sementara. Dalam penelitian kualitatif desain akan terus-menerus
disesuaikan dengan kenyataan dilapangan. Kesebelas, hasil penelitian
dirundingkan dan disepakati bersama. Hal ini disebabkan hasil dari penelitian
bergantung pada hakikat dan kualitas hubungan antara pencari (peneliti) dengan
yang dicari (yang diteliti/sumber data). Kemudian setelah saya membacakan hasil
resume, pak dosen kembali menawarkan siapa lagi yang berani membacakan hasil
tugas resumenya. Akan tetapi tidak satupun teman sekelas yang merespon tawaran
tersebut. Akhirnya beliau pun menggunakan haknya sebagai dosen yakni dengan menunjuk
salah seorang teman saya. Teman saya yang terpilih ialah saudara M. Ibnu Rizal
(kemudian dipanggil Rizal). Kemudian ia pun membacakan hasil tugas resumnya.
Tidak lama berselang setelah Rizal selesai membacakan hasil tugas
resumenya, pak dosen langsung mengulas kembali apa yang telah disampaikan
dengan menambahkan beberapa pengetahuan/ilmu yang bumbui dengan cerita
pengalaman beliau 15 tahun yang lalu tentang silaturrahmi (kupatan).
Akhirnya perkuliahan diakhiri dengan sebuah intruksi untuk
melanjutkan memahami pembahasan berikutnya dan tentu tidak lupa ketinggalan
mengisi absen.
Nah demikianlah pemahaman saya atas materi yang telah dipaparkan
pada pertemuan kelima minggu kemarin.
Komentar
Posting Komentar