Langsung ke konten utama

Rakor Atensi Tahunan Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso

Tetiba Senin, 21 November 2022 tepat pukul 11.58 WIB chat via WhatsApp masuk ke smartphone saya. Chat itu datang dari Mas Zakaria, kepala TPQLB, pengurus Yayasan Spirit Dakwah Indonesia sekaligus Pendamping Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung.

Melalui chatnya itu ia mengintruksikan saya untuk ikut berpartisipasi dalam acara rapat koordinasi bantuan atensi rehabilitasi sosial wilayah kerja Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso di Surakarta. Saya sendiri berpartisipasi mewakili LKS kabupaten Tulungagung. 

Instruksi itu saya sambut dengan penuh gembira dan antusias mengingat sebelumnya saya belum pernah sengaja menginjakkan kaki di Surakarta dalam rangka menghadiri acara terlebih kunjungan kerja.

Sempat pula di bulan Oktober kemarin saya membulatkan tekad dan rencana berkunjung ke Sleman Yogyakarta untuk menghadiri acara Kopdar RVL ke-1 akan tetapi rencana itu kandas setelah berbagai alasan ini dan itu mendera.  

Terkendala izin yang sedikit sulit, lebih tepatnya tidak memungkinkan, bertepatan dengan hari peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di TPQLB Spirit Dakwah Indonesia ditambah dengan persyaratan administrasi menaiki kereta api yang mulai ketat. Sementara saya sendiri belum melakukan vaksin dosis ketiga. 

Bak takdir menuntun saya menghapus dendam yang harus dibayar tuntas, kini rencana menginjakkan kaki di Jawa Tengah, tepatnya di Surakarta akan terbayar lunas. Terlebih lagi saya akan menghadiri acara rapat koordinasi atensi tahunan ini selama tiga hari: Rabu-Jumat, 23-25 November 2022. 

Kesempatan kali ini saya berangkat bersama dengan lima senior Pendamping Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung. Kelima senior tersebut Pak Syafi'i, Mas Ricky, Pak Joko, Pak Sulaiman dan Pak Ayib. Dari segi usia, mungkin saya yang paling muda di antara mereka.

Kunjungan kerja ini sudah barang tentu akan menambah inventarisasi pengalaman, wawasan dan relasi pertemanan saya. Kesempatan yang belum tentu datang dua kali dan dimiliki oleh setiap orang. Yang perlu dicatat di sini adalah kunjungan kerja selama tiga hari ini free. Free untuk semuanya. Termasuk menginap di hotel Brother selama tiga hari. 

Bersambung...

Surakarta, 23 November 2022 

Komentar

  1. Alhamdulillah bisa ke Solo. Semoga membawa manfaat ya Bu. Ditunggu kelanjutannya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngabdi Ka Lemah Cai

Rumpaka 17 Pupuh Pupuh téh nyaéta wangun puisi lisan tradisional Sunda (atawa, mun di Jawa mah katelah ogé kungaran macapat). anu tangtuna ngagaduhan pola (jumlah engang jeung sora) dina tiap-tiap kalimahna. Nalika balarea tacan pati wanoh kana wangun puisi/sastra modérn, pupuh ilaharna sok dipaké dina ngawangun wawacan atawa dangding, anu luyu jeung watek masing-masing pupuh. Dimana sifat pupuhna osok dijadikeun salah sahiji panggon atanapi sarana pikeun ngawakilan kaayaan, kajadian anu keur dicaritakeun. Teras ku naon disebat rumpaka 17 pupuh?, alasanna di sebat rumpaka 17 pupuh nyaeta kusabab pupuh dibagi jadi sababaraha bagian anu luyu atanapi salaras sareng kaayaan (kajadian) dina kahirupan.   Yang dimaksud ialah Pupuh yaitu berupa puisi/sastra lisan tradisional sunda (atau kalau di Jawa dikenal dengan macapat) yang mempunyai aturan yang pasti (jumlah baris dan vokal/nada) kalimatnya. Ketika belum mengenal bentuk puisi/sastra modern, pupuh biasanya digunakan dalam aktiv

Deskripsi dihari Wisuda

                   Acara wisuda II IAIN Tulungagung, akhirnya telah diselenggarakan pada hari kemarin, yang lebih tepatnya pada hari Sabtu, (05/9) pagi-siang. Tempat tamu yang telah tersedia dan tertata rapi pun akhirnya mulai dipadati oleh para calon wisudawan, wisudawati dan para tamu undangan.           Acara yang telah teragendakan jauh-jauh hari oleh kampus tersebut pun Alhamdulillah berjalan dengan baik dan khidmat, (husnudzon saya). Pasalnya hal yang demikian dapat dilihat, dipahami dan dicermati dari jalannya acara tersebut yang tidak molor (memerlukan banyak waktu).        Hari itu telah menjadi saksi bisu sejarah kehidupan (baik parsial/kolektif) yang menegaskan adanya sesuatu hal yang istimewa, penting dan berharga. Tentu saja semua itu dipandang dari framework umat manusia yang lumrah.           Gejolak rasa parsial pun pastinya tidaklah lepas dari pengaruh keadaan yang sedang terjadi. Namun nampaknya rasa bahagia pun menjadi dominan dalam menyelimuti diri. Hal

Memaksimalkan Fungsi Grup WhatsApp Literasi

(Gambar download dari Twitter) Ada banyak grup WhatsApp yang dapat kita ikuti, salah satunya adalah grup literasi. Grup literasi, ya nama grup yang saya kira mewakili siapa saja para penghuni di dalamnya. Hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi khalayak bahwa nama grup selalu merepresentasikan anggota yang terhimpun di dalamnya.  Kiranya konyol jika kemudian nama grup kontradiktif dengan anggota yang tergabung di dalamnya. Mengapa demikian? Sebab rumus yang berlaku di pasar legal per-WhatsApp-an adalah setiap orang bergabung menjadi group member selalu berdasarkan spesialisasi motif yang sama. Spesialisasi motif itu dapat diterjemahkan sebagai hobi, ketertarikan, kecenderungan dan lainnya. Sebagai contoh, grup WhatsApp jual beli mobil tentu akan memiliki nama grup yang berkorelasi dengan dunia mobil dan dihuni oleh anggota yang memiliki hobi atau pun ketertarikan yang satu suara. Tampaknya akan sangat lucu jika seseorang yang memiliki hobi memasak lantas yang diikuti secara update adal