Mungkin terlalu sering telinga kita mendengar bahwa mahasiswa adalah agen of change, agen of control dan lain sebagainya. Selain itu banyak yang menyebutkan bahwa mahasiswa dekat dengan masyarakat (orang-orang yang perlu dibela dalam meyuarakan aspirasinya). Semua anggapan itu memang betul, semua tindakan tersebut tentunya hanya mengarah pada mahasiswa yang suka bergelut pada pergerakan (aktivis) bukan pada mahasiswa akademis. Akan tetapi dari semua kebaikan yang telah dihadirkan oleh pada aktivis tersebut ada sebuah sisi yang patut dipertanyakan, yakni mengenai adanya anggapan bahwa mahasiswa aktivis jarang masuk kuliah, pakaiannya tidak suka rapih (acak-acakan), jarang mandi (tidak suka mandi) dan jarang membawa peralatan (perlengkapan perkuliahan). Apakah benar demikian? Atau memang benar biasa demikian? Jika memang benar demikian terus apa bedanya sama pengemis? Sebuah pertanyaan yang seharusnya dijawab dengan penuh kesadaran dalam rangka koreksi diri (introfeksi) hingga men...
Mari merawat akal sehat dengan disiplin membaca, mengambil hikmah dan menggoreskan pena.