Pasca menjalani vaksinasi booster Covid-19 (30/11/2022) tubuh saya mengalami recovery yang luar biasa. Hingga sekarang, tepat tiga hari pasca vaksin booster, recovery tubuh itu belum juga usai.
Tepat di hari yang sama, satu jam setelah vaksinasi selesai saya mulai merasakan efek samping disuntikkannya vaksin Pfrizer ke tubuh saya. Mula-mula suhu tubuh saya meningkat secara drastis, kepala sedikit mumet, nafas agak sedikit sesak dan otot bisep tangan kiri saya terasa membengkak.
Gejala yang berbeda jauh bahkan tidak sempat saya rasakan pada dua sesi vaksinasi Covid-19--menggunakan sinovac-- sebelumnya. Mungkin ini dipicu karena takaran dosis dan jenis vaksin yang berbeda.
Kendati gejala yang berlapis itu mulai menggerayangi kujur tubuh, di hari itu saya tetap menjalankan tugas mengisi materi di kelas 4. Mengingat tanggung jawab sebagai pengganti guru wali kelas 4 yang diamanahkan itu adalah kewajiban dan kesempatan baik saya untuk mengeksplorasi potensi yang tersembunyi di dalam diri saya.
Selama proses pengajaran itu berlangsung saya mewanti-wanti semua siswa-siswi untuk tidak dekat-dekat dengan saya. Baik itu sekadar bertanya terkait materi buang air besar) di kamar mandi.
Pikir saya, menjaga jarak yang ideal dalam berinteraksi (antara saya dengan para siswa-siswi) akan lebih baik di masa-masa kondisi recovery tubuh pasca vaksinasi ini. Hal ini penting untuk dilakukan, karena secara personal saya berkewajiban memberikan rasa aman dan nyaman setelah meninjau dan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sosial sekitar.
Di hari pertama pasca vaksinasi tubuh saya demam tinggi, gejala influenza melanda, sendi sekujur awak terasa sakit ditambah dengan nafsu makan berkurang. Gejala itu tampaknya begitu sempurna dengan otot bisep tangan kiri saya yang bengkaknya kian kentara. Kala itu menjalankan rutinitas sebagai seorang guru rasanya sedikit lebih berat.
Keadaan tersebut memaksakan saya untuk menggugurkan puasa Sunnah di hari Kamis sebelum sampai di waktu Magrib. Rasa lemas, lesu dan letih rasa-rasanya menggerayangi tubuh saya tanpa kompromi. Bahkan sesaat sebelumnya, tatkala berada di sekolah saya merasakan tanda-tanda ingin pingsan.
Di hari kedua pasca vaksinasi saya merasa menjalankan rutinitas sehari-hari itu seperti melayang. Benar-benar menjalani rutinitas seperti seorang zombie. Kendati demikian saya berusaha keras meyakinkan diri bahwa saya sembuh dan normal kembali. Saya meyakini bahwa sugesti positif atas diri itu akan manjur dalam menghadapi masa-masa kondisi recovery tubuh.
Hal itu penting untuk dilakukan mengingat di hari Jumat, 2-3 Desember 2022 sekolah menghelat kegiatan Tahfidz Camp yang bertempat di Kampung Tani. Sementara saya yang merupakan wali kelas 4 diamanahi tugas dan peran sebagai panitia pendamping siswa-siswi selama proses kegiatan dihelat.
Konteks pendamping selama kegiatan Tahfidz Camp edisi perdana semester ganjil tahun akademik 2022 ini maksudnya diamanahi tugas yang berlapis. Yakni menjadi "ayah" yang bertugas mengemong dan mengawasi, mengisi materi pelajaran tematik selama dua hari sekaligus menjadi salah satu panitia umum di lapangan.
Tanggung jawab itu pula yang kemudian mencambuk sugesti diri untuk tetap prima dan vit selama acara dihelat. Kendati pada kenyataannya keadaan medan dan cuaca tatkala di Kampung Tani menjadi tantangan tersendiri yang harus ditaklukkan.
Pikir saya, tidak mungkin saya akan mengecewakan banyak orang dan melepaskan tanggung jawab diri jika hanya karena keadaan tubuh yang memang sedang dalam fase recovery. Menjalankan tugas dan misi selama kegiatan Tahfidz Camp adalah solusi jitu untuk tidak memanjakan tubuh yang sedang masa-masa recovery.
Dua hari menjalani kegiatan Tahfidz Camp di Kampung Tani ternyata tidak seberat asumsi awal dan memperburuk kondisi recovery tubuh saya. Kendati gejala-gejala pasca vaksinasi itu belum saja usai dan sempat membuat saya harus berhati-hati dalam memilih tugas saat berada di lapangan, pada kenyataannya saya mampu survive dan mengatasi itu semua.
Terakhir, setelah acara Tahfidz Camp usai dan menyongsong perhelatan penilaian akhir semester (PAS) semester ganjil tahun akademik 2022/2023 yang ada di depan mata, terhitung, butuh waktu seminggu untuk tubuh saya kembali normal dari fase recovery pasca vaksinasi itu.
Tulungagung, 13 Desember 2022
Komentar
Posting Komentar