Teruntuk
Keabadian
Pukul 12.06 WIB, Kamis, 18 Januari
2019
Kepada patahan kata daku memohon
Izinkanlah mengenalmu lebih mendalam
Menjadi teman sejati dalam setiap
pahat ratapan
Tuk menyebrang cakrawala yang masih
kelam
Dan semoga Engkau ridhokan, dunia
ide aku rindukan
Tak ada teguk sumpah-serapah yang
patut daku sombongkan
Benderangnya pengetahuan Engaku
tumpahkan
Pemahaman tumpulku Engkau tajamkan
Gelagat angkuhku Engkau patahkan
Seiring sepi tangisku kian
bersedu-sedan
Menjadi anggukan bertopeng sesal tak
karu-karuan
Melumat habis banalitas penuh
keapi-apian
Yang tersisa hanyalah rupa identitas
kebodohan
Bersama syair-syair puisi beritme
luput kepincangan,
Hempaskanlah daku dengan terjerat
kecanduan
Berikanlah pengakhiran berbingkai
keistiqomahan
Mengisi kehampaan ruang penuh
kebermakanaan
Karena mendekap sunyi daku berlari
penuh impian
Komentar
Posting Komentar