Tatkala setumpuk tugas mulai antri
menghampiri diri, dengan serentak tuntutan akan beban, tanggungjawab dan
kepercayaan pun mulai merongrong rutinitas yang dijalani. Dengan sadar, diri
ini pun harus segera memiliki manajemen waktu dan proporsi keprofesionalan dalam
menuntaskan setumpuk tugas yang telah antri menanti.
Mengingat dan mempertimbangkan hal
yang demikian, rasa-rasanya diri ini pun harus bersikap fokus dan loyal terhadap
apa yang sedang dijalani. Meskipun pada awalnya tidak pernah terbayangkan, entah
sejauh mana kefokusan dan keloyalan yang saya miliki. Namun yang saya ketahui selama
ini adalah standarisasi, batasan kemampuan yang saya miliki.
Mengingat dan mempertimbangkan hal
yang demikian, rasa-rasanya diri ini pun tidaklah pantas bila harus terus mengumbar
keadaan diri dalam ketidak jelasan, membiarkan diri terus terjamah oleh rasa
malas yang menghanyutkan, dan menaruh perhatian besar pada hal yang tidak
begitu dipentingkan. Sehingga dengan sadar, diri ini pun harus segera memangkas
rasa malas yang menyelimuti diri. Mulai merangkak, bangit menuju relung dunia
tugas yang harus ditelusuri.
Hari demi hari, diri ini pun selalu
saya usahakan untuk tetap fokus dan loyal pada tumpukan tugas yang belum
tersentuhi. Satu-persatu tugas pun mulai saya jamahi, pelajari, analisis dan
ditelusuri. Dengan harapan semua tugas dapat terselesaikan, dimengerti dan dipahami.
Tatkala itu sebuah laptop menjadi
andalan yang dipercayai. Di sana pun tidak jarang saya mendapati diri harus
berjam-jam menatap layar laptop, (entah mengetik atau sekadar membaca referensi)
tanpa peduli akan adanya rule of distance yang perlu dipatuhi.
Tatkala itu beberapa buku yang
memadai menjadi andalan referensi. Di sana pun tidak jarang saya mendapati diri
harus terbata-bata membaca, dengan penuh kesabaran besimbaku keras mengerti dan
memahami penjelasan materi yang tersaji.
Dalam keadaan yang demikian, di satu
sisi terkadang diri saya pun menyadari bahwa saya sedang tercerabut,
teralienasi dari kehidupan nyata yang sedang saya jalani. Sedangkan di sisi
lain, saya pun menyadari akan pentingnya wawasan pengetahuan yang harus
dimiliki dalam pergaulan hidup yang harus saya jalani. Dalam kekontradiksian
tersebut saya pun masih menyadari bahwa sesungguhnya diri saya sedang
mengerjakan setumpuk tugas yang belum terselesaikan dan tersusun rapi.
Komentar
Posting Komentar