Langsung ke konten utama

Inspirasi Menunggu Berobat

Gerakan dua roda kendaraan yang linier pun tatkala itu menjadi pemula dari tujuan yang dimaksudkan. Deretan mobil yang tertata, tersusun rapi, nampak jelas  memadati halaman depan. Celah-celah ruang kosong diantara deretan mobil tersebut pun nampak jelas tidak akan mampu menyelipkan kendaraan yang saya kendarai. Telah menjadi kemungkinan besar bila halaman gedung instalasi tersebut tidak mampu lagi menampung padatnya kendaraan, (gumam hati kecil saya setelah melihat keadaan). Akhirnya dengan penuh kesadaran dan kesabaran saya pun harus mengarahkan alur perputaran roda kendaraan menuju halaman parkir belakang. Di sana pun nampak jelas deskripsi deretan kendaraan roda dua yang beraturan.
Tanpa berlama-lama, kedua langkah kaki yang linier kompak beraturan tatkala itu menggantikan perputaran roda yang diandalkan. Relung-relung jalan yang telah dipadati kendaraan parkir pun menjadi alur jalan yang harus kembali ditelusuri. Perjalanan saya menuju ruang utama instalasi pun tidak menghabiskan waktu yang begitu lama.
Tidak lama kemudian saya sampai diruangan yang dimaksud. Di dalam ruang tersebut nampak jelas tertata dan tersusun rapih (dekorasi yang kompleks). Mungkin secara detailnya akan nampak jelas sekali bila kawan berkunjung ke gedung instalasi Rumah Sakit DR. Iskak. Namun yang pasti, bila kawan jalan lurus dari pintu utama, di sana pun akan nampak disambut hangat oleh resepsionis yang siap dan sigap menjamu.
Langkah kedua kaki saya dengan serentak berhenti. Secara reflek saya mulai menengok ke arah kanan dan kiri, memastikan ada celah kursi kosong untuk siap ditempati, menunggu istri paman yang sedang antri.
Dalam keadaan menunggu tersebut, sesekali saya pun menengadah ke arah tv yang terpasang pas di atas pintu utama. Sesekali diri saya fokus memerhatikan mereka (para pasien) yang sedang antri, lalu-lalang, hilir-mudik kesana-kemari, keluar masuk ruangan tersebut. Mereka (para pasien) yang hadir diruang tersebut pun tidaklah mesti dibatasi oleh usia. Sehingga mulai dari yang tua, muda, remaja, anak-anak dan bahkan balita nampak jelas memadati ruangan yang ada tersedia.
Tatkala itu pun diri saya termenung melihat keadaan yang demikian. Dalam pikiran saya, seakan-akan membuat suatu kesimpulan yang terkonstruk dalam bentuk pertanyaan, ‘mungkinkah ini cukup untuk menganalogikan realitas evolusi kehidupan manusia?, yang selanjutnya akan berimbas pada kultuminasi komparasi antara tingkat mortalitas dan immortalitas manusia?, dan telah cukupkah keadaan dirumah sakit tersebut mendekripsikan tingkat ekuilibrium dan ekuivalensi antara usaha (ikhtiar) yang dilakukan dengan keadaan hidup yang telah didapatkan?, dan reng-rengan pertanyaan lain yang belum sempat tersebutkan.
Entahlah, entah apa yang sebenarnya ada dalam benak pikiran saya. Yang pasti tatkala itu saya sadar bahwa perjalanan hidup manusia di dunia ini sangatlah singkat, mampu terukur oleh ruang dan waktu. Serta datangnya ajal yang tidak mampu berkompromi dengan batasan usia (tidak terduga-duga). Tidak hanya demikian, tatkla itu pun saya sadar bahwa saya sedang menunggu diruang tunggu instalasi rumah sakit.
            


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngabdi Ka Lemah Cai

Rumpaka 17 Pupuh Pupuh téh nyaéta wangun puisi lisan tradisional Sunda (atawa, mun di Jawa mah katelah ogé kungaran macapat). anu tangtuna ngagaduhan pola (jumlah engang jeung sora) dina tiap-tiap kalimahna. Nalika balarea tacan pati wanoh kana wangun puisi/sastra modérn, pupuh ilaharna sok dipaké dina ngawangun wawacan atawa dangding, anu luyu jeung watek masing-masing pupuh. Dimana sifat pupuhna osok dijadikeun salah sahiji panggon atanapi sarana pikeun ngawakilan kaayaan, kajadian anu keur dicaritakeun. Teras ku naon disebat rumpaka 17 pupuh?, alasanna di sebat rumpaka 17 pupuh nyaeta kusabab pupuh dibagi jadi sababaraha bagian anu luyu atanapi salaras sareng kaayaan (kajadian) dina kahirupan.   Yang dimaksud ialah Pupuh yaitu berupa puisi/sastra lisan tradisional sunda (atau kalau di Jawa dikenal dengan macapat) yang mempunyai aturan yang pasti (jumlah baris dan vokal/nada) kalimatnya. Ketika belum mengenal bentuk puisi/sastra modern, pupuh biasanya digunakan dalam aktiv

Deskripsi dihari Wisuda

                   Acara wisuda II IAIN Tulungagung, akhirnya telah diselenggarakan pada hari kemarin, yang lebih tepatnya pada hari Sabtu, (05/9) pagi-siang. Tempat tamu yang telah tersedia dan tertata rapi pun akhirnya mulai dipadati oleh para calon wisudawan, wisudawati dan para tamu undangan.           Acara yang telah teragendakan jauh-jauh hari oleh kampus tersebut pun Alhamdulillah berjalan dengan baik dan khidmat, (husnudzon saya). Pasalnya hal yang demikian dapat dilihat, dipahami dan dicermati dari jalannya acara tersebut yang tidak molor (memerlukan banyak waktu).        Hari itu telah menjadi saksi bisu sejarah kehidupan (baik parsial/kolektif) yang menegaskan adanya sesuatu hal yang istimewa, penting dan berharga. Tentu saja semua itu dipandang dari framework umat manusia yang lumrah.           Gejolak rasa parsial pun pastinya tidaklah lepas dari pengaruh keadaan yang sedang terjadi. Namun nampaknya rasa bahagia pun menjadi dominan dalam menyelimuti diri. Hal

Memaksimalkan Fungsi Grup WhatsApp Literasi

(Gambar download dari Twitter) Ada banyak grup WhatsApp yang dapat kita ikuti, salah satunya adalah grup literasi. Grup literasi, ya nama grup yang saya kira mewakili siapa saja para penghuni di dalamnya. Hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi khalayak bahwa nama grup selalu merepresentasikan anggota yang terhimpun di dalamnya.  Kiranya konyol jika kemudian nama grup kontradiktif dengan anggota yang tergabung di dalamnya. Mengapa demikian? Sebab rumus yang berlaku di pasar legal per-WhatsApp-an adalah setiap orang bergabung menjadi group member selalu berdasarkan spesialisasi motif yang sama. Spesialisasi motif itu dapat diterjemahkan sebagai hobi, ketertarikan, kecenderungan dan lainnya. Sebagai contoh, grup WhatsApp jual beli mobil tentu akan memiliki nama grup yang berkorelasi dengan dunia mobil dan dihuni oleh anggota yang memiliki hobi atau pun ketertarikan yang satu suara. Tampaknya akan sangat lucu jika seseorang yang memiliki hobi memasak lantas yang diikuti secara update adal