Langsung ke konten utama

Meet up Bersama SPK TAM

Dokpri foto bersama dengan anggota SPK TAM

Selain program Safari Literasi yang ditujukan khusus untuk penanaman spirit literasi kepada siswa-siswi di satuan lembaga pendidikan, SPK Tulungagung juga mencanangkan program menggalakkan budaya literasi di kalangan mahasiswa Tulungagung. Program tersebut lantas diberi nama SPK Tulungagung Mahasiswa. Dalam upaya mempermudah penyebutan, kami bersepakat menyebut program itu dengan akronim SPK TAM.

Program ini tercetus tatkala kopdar perdana SPK Tulungagung di kediaman Prof. Ngainun Naim. Entah kebetulan atau tidak, terilhami atau tidak, program ini persis seperti halnya program yang diusung oleh SPK pusat tatkala Kopdar di Universitas Sunan Ampel Surabaya (UNESA). Kendati begitu latar belakang terbentuknya saya kira jelas-jelas berbeda. Bahkan perbedaan itu tampak jelas di antara keduanya. 

Di titik mana perbedaan mendasar itu muncul? Seperti apa latar belakang yang mengitarinya? Mari kita jawab satu persatu. SPK TAM pada dasarnya diusulkan Bang Woks tatkala mendapati fakta begitu besar antusiasme dari kalangan mahasiswa Tulungagung yang berminat untuk bergabung menjadi bagian dari SPK Tulungagung. 

Animo itu terpotret jelas manakala Bang Woks membagikan tulisan demi tulisannya di media sosial dan tatkala menjadi narasumber di beberapa acara. Ketertarikan itu muncul dari teman sejawat yang sudah ia kenal ataupun memang benar-benar asing. Tak jarang ia diberondong pertanyaan tentang bagaimana cara bergabung dengan SPK Tulungagung. 

Ada kesadaran yang mengakar rumput secara personal. Ada geliat ketertarikan yang menuntut untuk segera ditunaikan. Ada dahaga potensi yang meminta kesediaan untuk sesegera mungkin ditempa dalam jangka panjang. Semua itu disandarkan dan dilabuhkan di dermaga yang bernama SPK Tulungagung. Dengan demikian haluan kerja kasus ini sifatnya dari bawah ke atas.

Sementara itu program SPK pusat tercetus manakala kopdar ke-10 di UNESA dan langsung membuat MoU. Ada pandangan awam yang menerka bahwa yang demikian terjadi karena memang orang nomor satu di SPK pusat tidak lain adalah seorang dosen di lembaga yang bersangkutan. Alhasil MoU itu dibuat dalam rangka pengembangan lembaga yang bersifat instruktif-struktural. Memiliki garis haluan kerja dari atas ke bawah. 

Setengah bulan kemudian program SPK TAM benar-benar kami wujudkan. Persiapan demi persiapan kami matangkan di sela-sela kesibukan. Tak terkecuali perdiskusian tentang konsep dan alur rekrutmen anggota kerap saya dan Bang Woks lakukan setelah acara Ngaji Literasi selesai. Sebagai puncaknya kami memutuskan membuka rekrutmen anggota baru selama 1 Minggu. Tepatnya, Minggu pertama di bulan November. 

Usaha itu disusul dengan pembuatan grup WhatsApp SPK TAM secara khusus. Awalnya saya sempat delima untuk membuat grup WhatsApp dengan versi yang biasa atau memang hendak memanfaatkan grup komunitas khusus. Sempat ada sedikit keraguan yang bergelayut di kepala dan mengganjal di dada. Dengan keyakinan yang kuat akhirnya saya  memutuskan untuk membuat grup WhatsApp versi biasa dengan pertimbangan ini dan itu.

Seminggu kemudian rekrutmen ditutup. Kurang lebih 55 anggota baru dengan status mahasiswa bergabung. Jumlah anggota baru di luar yang kami prediksi sebelumnya. Sabtu sore (11/11/2023) pengurus SPKTA  menghelat meet up dengan anggota SPK Tulungagung Mahasiswa (SPK TAM) di kedai Marofo, Tanjungsari, Boyolangu. SPK TAM sesi ini berisikan mahasiswa yang berlatarbelakang dari dua kampus. Kampus UIN SATU Tulungagung dan STAIMAS.

Tujuan digagasnya SPK TAM adalah untuk menanamkan kecintaan dan kesadaran atas literasi sedini mungkin kepada seluruh mahasiswa sebagai agent of change. Perubahan menuju kebaikan tentu harus berlambar pada akar rumput kecakapan literasi yang mumpuni dan dapat dipertanggungjawabkan. Yang demikian senada dengan dunia literasi yang terus berkembang secara dinamis. 

Melalui komunitas literasi ini setidaknya persepsi liar yang selama ini melekat terhadap literasi "yang kaku dan asing", mahasiswa bergelut dengan literasi sekadar untuk menggugurkan tugas perkuliahan secara teknis, mulai sekarang literasi sudah selaiknya dipahami sebagai potensi dan soft skill yang mampu memberdayakan diri. Setidaknya kemampuan literasi diri ini mampu menjadi modal penting dalam menuntaskan tugas akhir perkuliahan di semester tua. Bukan mengandalkan jasa perjokian. 

Goals yang hendak dicapai dari bergabungnya dengan komunitas SPK TAM, semoga mahasiswa lebih bersungguh-sungguh dalam menghayati peran pembelajar di lingkungan kampus. Tidak menyepelekan proses, namun menikmati setiap jejak yang terlewati. Sehingga tatkala lulus mereka memiliki budaya literasi mumpuni sebagai modal menentukan arah gerak prubahan peradaban yang berkualitas di masyarakat secara umum.

Tugas pengurus SPK Tulungagung selanjutnya adalah merangkul, mengontrol dan membimbing seluruh anggota SPK TAM untuk mau berproses bersama di dalam grup. Menjadikan grup yang ada sebagai media penempaan diri. Membangun support system yang ideal untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing anggota. Sedangkan penyeimbangan antara penguasaan teoretis dan praktek langsung adalah kunci perkembangan.

Tulungagung, 14 November 2023

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngabdi Ka Lemah Cai

Rumpaka 17 Pupuh Pupuh téh nyaéta wangun puisi lisan tradisional Sunda (atawa, mun di Jawa mah katelah ogé kungaran macapat). anu tangtuna ngagaduhan pola (jumlah engang jeung sora) dina tiap-tiap kalimahna. Nalika balarea tacan pati wanoh kana wangun puisi/sastra modérn, pupuh ilaharna sok dipaké dina ngawangun wawacan atawa dangding, anu luyu jeung watek masing-masing pupuh. Dimana sifat pupuhna osok dijadikeun salah sahiji panggon atanapi sarana pikeun ngawakilan kaayaan, kajadian anu keur dicaritakeun. Teras ku naon disebat rumpaka 17 pupuh?, alasanna di sebat rumpaka 17 pupuh nyaeta kusabab pupuh dibagi jadi sababaraha bagian anu luyu atanapi salaras sareng kaayaan (kajadian) dina kahirupan.   Yang dimaksud ialah Pupuh yaitu berupa puisi/sastra lisan tradisional sunda (atau kalau di Jawa dikenal dengan macapat) yang mempunyai aturan yang pasti (jumlah baris dan vokal/nada) kalimatnya. Ketika belum mengenal bentuk puisi/sastra modern, pupuh biasanya digunakan dalam aktiv

Deskripsi dihari Wisuda

                   Acara wisuda II IAIN Tulungagung, akhirnya telah diselenggarakan pada hari kemarin, yang lebih tepatnya pada hari Sabtu, (05/9) pagi-siang. Tempat tamu yang telah tersedia dan tertata rapi pun akhirnya mulai dipadati oleh para calon wisudawan, wisudawati dan para tamu undangan.           Acara yang telah teragendakan jauh-jauh hari oleh kampus tersebut pun Alhamdulillah berjalan dengan baik dan khidmat, (husnudzon saya). Pasalnya hal yang demikian dapat dilihat, dipahami dan dicermati dari jalannya acara tersebut yang tidak molor (memerlukan banyak waktu).        Hari itu telah menjadi saksi bisu sejarah kehidupan (baik parsial/kolektif) yang menegaskan adanya sesuatu hal yang istimewa, penting dan berharga. Tentu saja semua itu dipandang dari framework umat manusia yang lumrah.           Gejolak rasa parsial pun pastinya tidaklah lepas dari pengaruh keadaan yang sedang terjadi. Namun nampaknya rasa bahagia pun menjadi dominan dalam menyelimuti diri. Hal

Memaksimalkan Fungsi Grup WhatsApp Literasi

(Gambar download dari Twitter) Ada banyak grup WhatsApp yang dapat kita ikuti, salah satunya adalah grup literasi. Grup literasi, ya nama grup yang saya kira mewakili siapa saja para penghuni di dalamnya. Hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi khalayak bahwa nama grup selalu merepresentasikan anggota yang terhimpun di dalamnya.  Kiranya konyol jika kemudian nama grup kontradiktif dengan anggota yang tergabung di dalamnya. Mengapa demikian? Sebab rumus yang berlaku di pasar legal per-WhatsApp-an adalah setiap orang bergabung menjadi group member selalu berdasarkan spesialisasi motif yang sama. Spesialisasi motif itu dapat diterjemahkan sebagai hobi, ketertarikan, kecenderungan dan lainnya. Sebagai contoh, grup WhatsApp jual beli mobil tentu akan memiliki nama grup yang berkorelasi dengan dunia mobil dan dihuni oleh anggota yang memiliki hobi atau pun ketertarikan yang satu suara. Tampaknya akan sangat lucu jika seseorang yang memiliki hobi memasak lantas yang diikuti secara update adal