Langsung ke konten utama

Rezeki yang Tak Terduga

Dokpri Gambar Edaran Surat Undangan Pelatihan dari BBGP Provinsi Jawa Timur 

Dalam ulasan sebelumnya yang berjudul Menepati Undangan Healing saya sempat menegaskan bahwa takdir senantiasa menghampiri tuannya tanpa salah alamat, tersesat dan telat. Yang jelas-jelas telat, ya saya melanjutkan cerita empat hari bertamu di hotel Aria Gajaya di penghujung Februari kemarin. Mumpung ada kesempatan dan waktu longgar izinkan saya menumpahkannya sekarang. Nuwun sewu nggeh. 

Sebelum mendedah seperti apa berbagai fasilitas yang saya nikmati tatkala menginap di hotel Aria Gajaya, mari kita flashback terlebih dahulu satu hari sebelum keberangkatan. Upaya ini penting dilakukan guna meninjau intensitas peran dan tugas saya dalam kegiatan tersebut. Tidak lebih dan kurang. Selain menjawab berbagai persepsi dan asumsi yang sempat berkeliaran di kepala para pembaca sekalian. 

Cerita itu dimulai tatkala Senin (26/2/2024) pukul 10.04 WIB chat via WhatApps dari mbak Rully masuk ke hp saya. Chat itu berisi undangan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung untuk mengikuti kegiatan pelatihan. Pelatihan apa? Pelatihan Pembelajaran yang Berpusat pada Murid untuk Tutor PKBM dan SKB. Dalam undangan tertera jelas, pelatihan itu dihelat selama empat hari. Dari Selasa, 27 Februari-Jumat, 1 Maret 2024. Hotel Aria Gajayana Malang sebagai tempat perhelatan acara. Check in pada Selasa, 27 Februari 2024 pukul 13.00 WIB. 

Edaran surat undangan versi pdf yang dikeluarkan Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi saya baca dengan cermat. Kedua mata saya tertambat pada persyaratan dan berkas administrasi yang perlu dipenuhi. Terdapat lima poin penting yang benar-benar harus perhatikan dan dipenuhi. 

Pertama, seluruh peserta diwajibkan untuk membawa surat tugas untuk mengikuti kegiatan yang dikeluarkan (disahkan dan ditanda tangani secara resmi) oleh dinas pendidikan asal wilayah masing-masing. Baik kota atau pun kabupaten tanpa terkecuali. Itu berarti siapa pun wajib memiliki surat tugas tersebut untuk dapat diakui oleh pihak panitia penyelenggara acara. 

Tanpa surat tugas, seberapa pun jauh perjalananmu (berpuluh-puluh bahkan ratusan kilo meter), seberapa pun besar: pengorbananmu; tak akan pernah dianggap dan dihargai oleh si dia. Eh, salah, maksudnya kehadiranmu hanyalah sia-sia. Tak akan pernah diakui eksistensinya. Tak akan pernah mampu dicatat kehadirannya oleh panitia. Jadi, raib sudah fasilitas yang seharusnya didapat. Persis seperti hendak mengambil uang di ATM namun lupa membawa kartunya. 

Kedua, seluruh peserta hukumnya wajib mengisi biodata diri melalui tautan yang telah disediakan panitia. Link yang dimulai http:bit.ly itu pun segera saya buka. Semua keperluan data diri dan lembaga terpenuhi dengan seketika. Meski kemudian, untuk beberapa data lembaga saya harus berkomunikasi langsung dengan mbak Ririn selaku operator PKBM Pancasila. Lembaga tempat saya mengajar. Tampaknya akan kacau balau jika saya menerka-menerka dengan seenaknya. Apalagi jika mengisi data dengan jurus mengarang bebas. Naas sudah nasib memeluk benak! 

Aturan yang tak kalah penting adalah ketiga, di mana setiap peserta dilarang keras (tidak diperkenankan) membawa serta keluarga. Tentu, alangkah lucunya jika ada peserta yang memboyong seluruh anggota keluarga dalam acara pelatihan tersebut. Jika pun ada, mungkin asumsi yang menjangkiti mereka adalah mubadzir hukumnya bila tidak menikmati seluruh fasilitas gratisan yang tersedia. 

Atau mungkin menerapkan konsep tak enak hati dan terlanjur sayang. Tak enak hati jika hanya seorang diri menikmati seluruh fasilitas tersedia sedangkan anggota keluarga yang lain tidak menikmati hal yang sama. Terlebih-lebih jika keadaan belum tentu menemui nasib mujurnya. Hati yang diliputi kasih sayang tentu tidak akan enak hati mencicipi dan melewati keseluruhan tanpa melibatkan semuanya. 

Konsep terlanjur sayang dan tidak enak hati dalam beberapa kesempatan memang harus distel: tahu tempat dan kondisi. Sebab, jika yang demikian diterapkan dalam seluruh denyut relung kehidupan bersosial tampaknya kurang relevan. Harus sadar diri, posisi dan peran. 

Keempat, seluruh akomodasi perjalanan (pulang-pergi) akan diganti panitia. Penggantian akomodasi ini disesuaikan dengan harga umum armada transportasi yang digunakan masing-masing peserta. Dipukul rata dengan harga keumuman yang berlaku. Sebagai bukti pertanggungjawabaan, seluruh peserta wajib melampirkan nota pembayaran transportasi tatkala registrasi di lokasi titik awal kumpul. Baik itu print out atau pun soft file. Hanya mereka yang mengumpulkan bukti perjalanan yang akan mendapatkan ganti akomodasi. Selebihnya, ditanggung sendiri. 

Lantas bagaimana bagi mereka yang membawa mobil sendiri dan melawati tol? Apakah mereka mendapatkan akomodasi perjalanan pengganti? Atau nasib mereka yang menyewa mobil? Dalam keterangan ditandaskan, pergantian akomodasi mereka dilakukan jika ada bukti struk pembelian bensin. Sedangkan pembayaran tol dan biaya sewa mobil tidak termasuk kategori beban yang akan diganti. 

Hal penting terakhir yang perlu diperhatikan, semua pembiayaan pelaksanaan kegiatan dibebankan pada DIPA BBGP Provinsi Jawa Timur Tahun anggaran 2024. Yang demikian berarti semua fasilitas yang dinikmati ditanggung negara. Lantas nikmat mana lagi yang laik kamu dustakan? 

Surat undangan tuntas terbaca. Semua persyaratan satu persatu mulai genap terpenuhi, yang jelas-jelas belum tergenggam: surat tugas dari dinas pendidikan kabupaten Tulungagung. Komunikasi dua arah terus dibangun secara intens; antara saya dengan pengelola PKBM. Sebagai puncaknya, disepakatilah surat tugas dari dinas pendidikan diambil oleh mbak Ririn. Lantas, surat itu saya ambil sepulang les. 

Jauh sebelum pulang sekolah, saya sempat meminta izin untuk mengikuti pelatihan dengan menghadap ketua yayasan. Alhamdulillah, izin itu terkabulkan dengan mudah. Memang benar, selalu ada jalan untuk menunaikan kebaikan. Dalam proses perizinan itu, ketua yayasan sempat menawarkan berbagai opsi moda transportasi untuk menuju ke Malang. 

Tentu, tawaran moda transportasi opsional itu disodorkan dengan plus minus yang ada. Rate harga, jam keberangkatan dan durasi perjalanan menjadi perbedaan yang harus dipertimbangkan masak-masak. Hingga jatuhlah pilihan, menggunakan travel jauh lebih efektif dan efesien. Kebetulan, saya mendapatkan rekomendasi travel yang saya tumpangi itu dari ketua yayasan. Via Trans Tour dan Travel nama armada yang saya pesan. 

Belakangan saya ngeh, saat mengambil surat tugas di PKBM malam hari, ternyata dari kabupaten Tulungagung sendiri hanya tiga lembaga yang dipilih. Ketiga lembaga tersebut yakni PKBM Alfa Salam, PKBM Wahyu Surya Pelangi dan PKBM Sinar Pagi. Nah, kebetulan utusan dari PKBM Sinar Pagi semua tutornya sedang berhalangan untuk hadir. Walhasil dialihkan ke PKBM lain. Dari sekian puluh PKBM di Kabupaten Tulungagung, akhirnya hanya PKBM Pancasila saja yang tutornya senggang dan berkenan hadir. Tutor itu, ya saya.

Sebagai penutup, saya ingin mengutip pernyataan mbak Rully: "Mungkin ini rezekinya mas Roni. Lah, wong kabeh tutor tak tawani kok gak enek seng gelem budal." Mungkin ini yang disebut dengan rezeki yang arah datangnya tidak pernah terduga. Min haitsu laa yahtasib. Matur nuwun Gusti.

Dengan demikian, kunjungan saya ke Malang di penghujung Februari kemarin menegaskan bahwa, telah dua tahun berturut-turut saya menikmati keindahan alam dan kemewahannya dengan perasaan bahagia. Bahagia di hati, bahagia di dompet. Hehe. Alhamdulillah. 

Tulungagung, 6 Maret 2024

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngabdi Ka Lemah Cai

Rumpaka 17 Pupuh Pupuh téh nyaéta wangun puisi lisan tradisional Sunda (atawa, mun di Jawa mah katelah ogé kungaran macapat). anu tangtuna ngagaduhan pola (jumlah engang jeung sora) dina tiap-tiap kalimahna. Nalika balarea tacan pati wanoh kana wangun puisi/sastra modérn, pupuh ilaharna sok dipaké dina ngawangun wawacan atawa dangding, anu luyu jeung watek masing-masing pupuh. Dimana sifat pupuhna osok dijadikeun salah sahiji panggon atanapi sarana pikeun ngawakilan kaayaan, kajadian anu keur dicaritakeun. Teras ku naon disebat rumpaka 17 pupuh?, alasanna di sebat rumpaka 17 pupuh nyaeta kusabab pupuh dibagi jadi sababaraha bagian anu luyu atanapi salaras sareng kaayaan (kajadian) dina kahirupan.   Yang dimaksud ialah Pupuh yaitu berupa puisi/sastra lisan tradisional sunda (atau kalau di Jawa dikenal dengan macapat) yang mempunyai aturan yang pasti (jumlah baris dan vokal/nada) kalimatnya. Ketika belum mengenal bentuk puisi/sastra modern, pupuh biasanya digunakan dalam aktiv

Deskripsi dihari Wisuda

                   Acara wisuda II IAIN Tulungagung, akhirnya telah diselenggarakan pada hari kemarin, yang lebih tepatnya pada hari Sabtu, (05/9) pagi-siang. Tempat tamu yang telah tersedia dan tertata rapi pun akhirnya mulai dipadati oleh para calon wisudawan, wisudawati dan para tamu undangan.           Acara yang telah teragendakan jauh-jauh hari oleh kampus tersebut pun Alhamdulillah berjalan dengan baik dan khidmat, (husnudzon saya). Pasalnya hal yang demikian dapat dilihat, dipahami dan dicermati dari jalannya acara tersebut yang tidak molor (memerlukan banyak waktu).        Hari itu telah menjadi saksi bisu sejarah kehidupan (baik parsial/kolektif) yang menegaskan adanya sesuatu hal yang istimewa, penting dan berharga. Tentu saja semua itu dipandang dari framework umat manusia yang lumrah.           Gejolak rasa parsial pun pastinya tidaklah lepas dari pengaruh keadaan yang sedang terjadi. Namun nampaknya rasa bahagia pun menjadi dominan dalam menyelimuti diri. Hal

Memaksimalkan Fungsi Grup WhatsApp Literasi

(Gambar download dari Twitter) Ada banyak grup WhatsApp yang dapat kita ikuti, salah satunya adalah grup literasi. Grup literasi, ya nama grup yang saya kira mewakili siapa saja para penghuni di dalamnya. Hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi khalayak bahwa nama grup selalu merepresentasikan anggota yang terhimpun di dalamnya.  Kiranya konyol jika kemudian nama grup kontradiktif dengan anggota yang tergabung di dalamnya. Mengapa demikian? Sebab rumus yang berlaku di pasar legal per-WhatsApp-an adalah setiap orang bergabung menjadi group member selalu berdasarkan spesialisasi motif yang sama. Spesialisasi motif itu dapat diterjemahkan sebagai hobi, ketertarikan, kecenderungan dan lainnya. Sebagai contoh, grup WhatsApp jual beli mobil tentu akan memiliki nama grup yang berkorelasi dengan dunia mobil dan dihuni oleh anggota yang memiliki hobi atau pun ketertarikan yang satu suara. Tampaknya akan sangat lucu jika seseorang yang memiliki hobi memasak lantas yang diikuti secara update adal