Aku, Antalogi dan Membaca Kurang lebih dua pekan yang lalu , salah seorang teman akrab singgah di kos saya. Kos yang rupanya hampir sulit dibedakan dengan asrama putra yang biasanya disebut kobong (istilah bahasa sunda menyebutkan). Kamar panjang tanpa sekat, yang dijejali dengan deret lemari-lemari minimalis yang terbuat dari kayu dan triplek. Itupun tidak setiap lemari berisi pakaian, melain buku bacaan. Bahkan ada yang nampak lebih parah lagi. Buku tertata rapih di dalam lemari, sementara pakaian bergelantungan di mana-mana. Belum lagi di bagian sela-sela deret lemari tersebut, terdapat rak yang dipenuhi buku yang wujudnya acakadut. Tidak tertata rapih. Dan kebetulan buku milik saya, berada tepat di bawah meja. Begitulah dua-tiga orang mendeskripsikan kamar kos saya. Amburadul memang. Namun, bukan itu yang hendak saya curhatkan. Melainkan mengenai perbincangan hangat kami (saya dan teman akrab) yang hilir-mudik kemana-mana. Kebetulan tatkala itu, di atas karpet yang se...
Mari merawat akal sehat dengan disiplin membaca, mengambil hikmah dan menggoreskan pena.