Dokpri pamflet ucapan selamat menunaikan Ramadan SPK Tulungagung Ada begitu banyak wajah teduh menyambut awal Ramadan di makro dan mikro kosmos. Dari sekian banyak wajah itu di antaranya: pertama, wajah alam begitu bahagia. Alam tidak begitu pandai menyembunyikan rona kebahagiaan menyambut dekapan bulan mulia yang penuh berkah. Bulan suci Ramadan yang dirindukan umat Islam di seluruh dunia kini telah tiba. Saking meluapnya kebahagiaan alam, kebahagiaan itu kita saksikan bersama dalam bentuk rintik hujan yang tiada putus. Apa buktinya? Minggu (10/04/2024) adalah hari panjang dari titian setiap inci kebahagiaan itu dilimpahkan dan diekspresikan alam dengan begitu cakap. Kendati manusia tak pernah pandai menafsirkan (memahami; mencercap) kebahagiaan itu dengan baik. Alhasil, yang tersisa dalam benaknya hanya keluh kesah semerawut yang berjubel di mulut. Kian lama, hanya bicara soal emosi yang tersulut. Bukan syukur yang terpanjat, justru bibir mencucu dan wajah yang kian kusut. Semoga
Dokpri Gambar Isi Koper Pakaian Pribadi Malam sebelum keberangkatan tiba. Saya berusaha prepare pakaian secukupnya. Dalam benak, saya bergumam: " Empat potong pakaian (4 baju dan celana) formal cukup kiranya untuk empat hari. Selebihnya, di saat santai atau hendak tidur, membawa dua kaos dan sebuah sarung sangatlah cukup ". Urusan pakaian pengganti memang saya agak sedikit ribet. Takut kuranglah, takut tidak pantas dan lain sebagainya. Selalu ada alasan yang menjulang tinggi dan mengitari benteng kepantasan di dalam benak. Alhasil, setelah dipertimbangkan secara matang, dengan mantap saya pun memilih packing semua pakain itu ke dalam koper. Membawa koper jauh lebih efektif dibandingkan tas gendong yang melebihi kapasitas. Saya membayangkan dan belajar dari perjalanan ke luar kota sebelumnya, kapasitas tas pulang-pergi selalu dalam kondisi yang berbeda. Meski barang yang dibawa saat pergi tidak begitu banyak, tapi baju kotor yang berjejal saat pulang selalu menghabiskan rua