Langsung ke konten utama

Pusaka Kopdar 2 RVL (Kumpulan Pantun)

(Dokpri foto peserta kopdar 2 RVL di Auditorium gedung Garuda BBPPMPV Seni dan Budaya Yogyakarta)

Kopdar 2 RVL di Yogyakarta

Nginap bersama-sama di asrama A PPPPTK Seni dan Budaya 

Ilmu dikeruk menutup dahaga

Banyak orang tak kenal jadi saudara


Jalan-jalan ke Malioboro

Pulangnya mampir beli Bakpia

Amat senang kenal Pakde Susanto

Orangnya humble penuh jenaka


Lumpia goreng isinya rebon

Rasanya gurih kriuk di mulut

Jangan mau melulu jadi penonton

Semangat aksi nyata berkarya harus disulut


Bertemu Bu Panca Si ratu horor

Menginap di kamar paling ujung

Menulis itu jangan mau molor-molor

Segera tuangkan gagasan hingga rampung 


Nahkoda RVL disebut Dulgemuk

Sikapnya ramah dan humoris

Dengan kopdar banyak ilmu yang ditengguk

Banyak kenangan manis yang harus ditulis 


Minum kopi panas ditemani roti

Rotinya produk UMKM daerah Pati

Bu Kanjeng si ratu antologi

Usia boleh lanjut semangat berkarya tak pernah mati


Bakpia kukus jajanan khas Yogyakarta 

Dibawa pulang ke Tulungagung naik kereta 

Seronoknya mengikuti materi kopdar di gedung Garuda

Menggeliatkan banyak gagasan ide di kepala


Minggu pagi olahraga bersama-sama 

Jalan santai mengelilingi areal BBPPMPV Seni dan Budaya

Asyiknya tak terperi berswafoto dengan keluarga

Meski belum hafal pasti satu per satu siapa namanya 


Sarapan pagi dengan nasi gudeg

Minumnya teh tawar hangat

Senang bisa bertanya saat materi Eka Budianta meski deredeg

Keawaman pun habis sudah terlumat


Makan siang dengan lodeh terong

Terongnya pemberian tetangga asal Padang Pariaman 

Serunya belajar cermin dengan Gol A Gong

Menambah wawasan pengetahuan 


Sabtu sore ziarah ke makam Ki Hadjar Dewantara

Dipandu langsung oleh Ki Sutikno

Semoga diri kita berguna bagi nusa dan bangsa

Dijauhkan dari bahaya molimo dan bego


Tulungagung, 27 Juni 2023

Komentar

  1. Balasan
    1. Hehehe.. terima kasih Bu sudah mampir dan meninggalkan jejak

      Hapus
  2. Joz pantun yg hebat. Lanjut dirangaki.jadi buku SOLO, mumpung ada Promo Kamila Press

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Sami-sami Bu. Saya belajar dari jenengan Bu. Jenengan kan puiinter damel pantun heuheu

      Hapus
  4. Wo, nama saya ada di dalam bait pantun. Senang bertemu dengan pejuang literasi dari Tulungagung ini.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngabdi Ka Lemah Cai

Rumpaka 17 Pupuh Pupuh téh nyaéta wangun puisi lisan tradisional Sunda (atawa, mun di Jawa mah katelah ogé kungaran macapat). anu tangtuna ngagaduhan pola (jumlah engang jeung sora) dina tiap-tiap kalimahna. Nalika balarea tacan pati wanoh kana wangun puisi/sastra modérn, pupuh ilaharna sok dipaké dina ngawangun wawacan atawa dangding, anu luyu jeung watek masing-masing pupuh. Dimana sifat pupuhna osok dijadikeun salah sahiji panggon atanapi sarana pikeun ngawakilan kaayaan, kajadian anu keur dicaritakeun. Teras ku naon disebat rumpaka 17 pupuh?, alasanna di sebat rumpaka 17 pupuh nyaeta kusabab pupuh dibagi jadi sababaraha bagian anu luyu atanapi salaras sareng kaayaan (kajadian) dina kahirupan.   Yang dimaksud ialah Pupuh yaitu berupa puisi/sastra lisan tradisional sunda (atau kalau di Jawa dikenal dengan macapat) yang mempunyai aturan yang pasti (jumlah baris dan vokal/nada) kalimatnya. Ketika belum mengenal bentuk puisi/sastra modern, pupuh biasanya digunakan dalam a...

Anak Penjajak Komik

Dokpri: Qadira dengan koleksi komiknya Belakangan saya dibuat takjub melihat pemandangan tak biasa di kelas 2 SDIT Baitul Quran. Takjub bukan karena huru-hara sedang meluluhlantakkan kursi dan meja. Bukan, bukan karena mereka sedang melakukan kegaduhan, bullying dan kenakalan meronta-ronta yang tampak di depan mata melainkan fenomena yang menyegarkan hati.  Bukan hanya maknyes di hati saya kira namun fenomena yang membuat hati merasa bangga: terketuk, kagum dan penasaran sekaligus menampar pipi--bagi siapa pun yang melihat. Lha, memang apa? Baca komik. Cuma baca komik? Tentu tidak. Tidak sedangkal itu kejadiannya.  Almira dan Qadira adalah dua siswi yang membuat saya takjub itu. Mereka berbeda dari siswa-siswi lain. Jika umumnya anak menjadikan semua tempat untuk bermain, bermain di semua tempat sesuka hati, bahkan anak hanya mau membaca saat kegiatan belajar mengajar belangsung maka berbeda dengan dua siswi tersebut. Almira dan Qadira lebih suka memanfaatkan waktu luang berte...

Serba yang Kedua

(Dokpri: flyer ngaji literasi edisi 4) Hemat saya angka 2 menjadi angka istimewa dalam ngaji literasi edisi keempat yang akan datang ini. Tepatnya, 3 kali angka 2 yang istimewa. Kenapa harus angka 2? Bukankah masih banyak angka lain: 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan seterusnya? Nah, jadi bikin penasaran kan? Pertama, angka 2 yang menegaskan bahwa di momen ngaji literasi edisi ini adalah kali kedua saya menjadi moderator setelah sebelumnya saya beserta Bang Almahry Reprepans bertukar posisi. Tentu saja, dua kali menjadi moderator dalam rangka membedah buku solo kawan-kawan anggota SPK Tulungagung, bagi saya, adalah satu kehormatan dan kesempatan yang luar biasa. Saya dapat belajar bagaimana cara berbicara di depan kamera dan public speaking. Selain itu, pada ngaji literasi edisi keempat ini menandaskan dua kali sudah saya menjadi moderator dalam membedah buku solo perdana sahabat Ekka Zahra Puspita Dewi setelah sebelumnya dipertemukan dalam acara bedah yang diusung oleh komunitas Lentera. ...