Langsung ke konten utama

Rhetorika Agama

 
NIKMATNYA DUGEMM

Iftitah
Mungkin diantara sobat semua sudah merasa tidak asing lagi dengan istilah “Dugemm”, sehingga mungkin diantara sobat semua pernah dan sering melakukannya, apalagi dikalangan remaja-remaji yang sudah berkecimpung, ikut serta dan mengikuti perkembangan zaman yang dapat dikatakan dengan istilah tren global. Namun yang dimaksud “Dugemm” disini bukanlah dugem yang kita kenal dengan arti dunia gemerlap, akan tetapi yang dimaksud dengan dugemm yang mempunyai double “m” disini ialah duduk gelisah meneteskan air mata, hems,, dengan demikian pastinya sobat kebingungan dan di dalam pikirannya penuh dengan tanya, duduk yang bagaimana yang mampu meneteskan air mata?
Ems,, kasih tahu gak ya,,, ?? ups, kayaknya kasih tahu aja deh, biar gak bikin penasaran sobat semua. Bila diartikan secara global duduk gelisah meneteskan air mata, mungkin bisa saja karena sedang sedih, sedang patah hati karena ditolak sama perempuan idamannya atau mungkin karena sedang meratapi masalah kehidupan yang sedang dijalani.
Namun yang dimaksud dengan duduk gelisah meneteskan air mata disini ialah duduk yang disertai dengan penuh rasa penyesalan dan penuh harapan untuk mendapat ampunan dari Alloh SWT. Atas semua dosa yang pernah dilakukannya.
Lalu, bagaimana dengan sobat semua?, apakah sobat pernah berfikir yang logis dan secara rasional mengenai semua aktivitas yang telah dilakukan?, apakah sobat yakin bahwa sobat tidak pernah melakukan dosa?, namun meskipun demikian ada sebuah keterangan yang mengatakan bahwa manusia adalah tempatnya kesalahan dan dosa, iyakan sob?.
Pertanyaannya, pernahkah kita termenung sejenak teringat akan dosa yang pernah kita lakukan hingga timbul rasa sesal yang begitu mendalam dari qalbu hingga mata pun tidak sanggup lagi menahan air mata dan tetesan air mata itu merupakan tanda kesungguhan?.
Berikut akan disampaikan mengenai beberapa cara supaya kita mampu merasakan nikmatnya dugemm, sehingga menjadikan status kita menjadi orang yang mulia hingga mencapai kultuminasi dari seorang  mukmin menjadi taqwa.
Misteri Besar Yang Jarang Diketahui Orang
            Misteri adalah sesuatu yang tidak banyak diketahui manusia. Malam yang panjang dan sunyi sesungguhnya menyimpan sebuah misteri yang dapat merubah diri tanpa kita sadari, mungkin sobat takan mampu mengetahui dan bahkan takan merasakan nikmatnya menjalani keheningan malam, merasakan dinginnya malam yang menyusup kedalam jiwa. Kemudian yang patut dipertanyakan ialah apakah sobat untuk bangun malam, tapi bukan berarti hanya bangun untuk ke kamar mandi akan tetapi untuk menghadapkan diri kepada sang pencita kita. Hems.., itulah sob, langkah yang paling utama yaitu  memberanikan diri untuk bangun dari tidur lelap kita. Namun hal itu bukanlah suatu hal yang yang mudah untuk dilakukan sob, kadang ada saja alasan dan sekaligus menjadi tantangan untuk mengetahui misteri dibalik sunyinya malam, yang biasanya timbul rasa malas yang sering terjadi dan sulit dihindari. Namun semuanya tidak akan berarti apa-apa ketika didalam  hati kita sudah tertanam niat  yang kuat dan keinginan yang tinggi untuk bangun, meskipun dalam keadaan terlelap. Sehingga dapat diartikan sedikit tidur, namun sedikit tidur disini bukanlah digunakan untuk bergadang atau nonton sepak bola akan tetapi untuk mendirikan sholat qiyamul lail (tahajud). Bahkan orang-orang yang shalih sangat pintar dan pandai dalam memanfaatkan umurnya, mereka tidak pernah menyia-nyiakan waktunya walaupun itu sedetik, sehingga mereka mempunyai anggapan dengan bangun malam lebih menguatkan jiwa mereka.
            Setelah kita merasa mampu untuk bangun malam, maka langkah yang kedua ialah berusaha mefokuskan pikiran untuk berkonsentrasi hanya kepada Alloh SWT., dalam arti kita berusaha melatih khusyuk dalam sholat tahajud. Mungkin hal ini hanya dapat dikatakan hanya orang yang sudah benar-benar ahlilah (terbiasa) dalam beribadah yang mampu melakukannya, karena kadang kita merasa selalu berusaha untuk khusyuk namun bisikan dan godaan setan senantiasa membayang-bayangi kita, sehingga pikiran dan hati kita buyar tak terarah, dapat diartikan konsentrasi kita tidak terkontrol.
            Apalagi bila kita sedang mempunyai masalah, rasanya pikiran kita hanya fokus dan tertuju pada masalah tersebut. Namun hal itu bukanlah suatu permasalahan yang berarti karena yakinlah pada hakikatnya jika sobat semua merasa sebagai remaja-remaji pasti takan pernah mengenal kata menyerah, karena sifatnya yang selalu ingin mencoba sesuatu hal baru. Berikut adab atau tatacara dan faktor pendukung untuk mengantarkan kita supaya khusyuk dalam bertahajud :
v  Tidurlah dalm keadaan suci dari hadas, baik itu dari hadas kecil maupun hadas besar. Ibnu Abbas ra. Menerangkan bahwa Rasulullah SAW. Bersabda : “ sucikanlah jasmani ini, niscaya Alloh menyucikan (rohani) kalian, sebab seorang hamba yang tidur dalam keadaan suci malaikat ikut tidur dalam selimut yang dikenakannya, setiap kali dia barbalik pada malam itu malaikat tadi berkata :  Ya Alloh, ampunilah haba-Mu ini karena dia tidur dalam keadaan suci ”, (H.R. Ath-Thabrani)
v  Menggosok gigi setelah bangun tidur, Ibnu Abbas ra. Meriwayatkan bahwa dia pernah tidur di rumah Rasululluh SAW. Dia berkata : “Rasulullah SAW. Bangun lalu menyikat gigi dan berwudhu”
v  Berdzikir sesudah bangun tidur, Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf pernah bertanya kepada Aisiyah mengenai bagaimana Rasulullah memulai shalatnya setelah bangun malam, Aisiyah menjelaskan, apabila bangun malam dan hendak memulai shalat beliau membaca : “........, dalam apa yang diperselisihkan itu, tunjukkanlah aku pada kebenaran, karena sesungguhnya Engkau menunjuki siapa saja yang Engkau kehendaki kejalan yang lurus”
v  Niat shalat tahajud dengan hati yang ikhlas, karena untuk melakukan shalat tahajud bukanlah suatu yang mudah oleh karena itu dianggap berat manakala hati kita tidak ikhlas, maka haruslah ikhlas dan karena Alloh semata dalam mengerjakannya
v  Bersungguh-sungguh
v  Resapi (hayati) setiap bacaan dan gerakkan dalam shalat
Sehingga bila sobat semua sudah merasa mampu mengerjakan semua hal yang tertera di atas, maka yakinlah sobat akan merasa ketagihan untuk mengerjakan  qiyamul lail (tahajud), karena pada hakikatnya dengan mengerjakan itu kita mampu berkomunikasi secara langsung sang pencipta dengan maksud untuk mengadu kepada-Nya, dan sekaligus meraih cinta-Nya di senyian malam. Pada waktu malam hari adalah kesemptan emas untuk menjadi hamba Alloh yang bertaqwa. Mungkin sekali, dua kali sobat takan secara langsung merasa ada perubahan pada diri sobat, setelah melakukannya. Akan tetapi  sobat baru akan merasakan perubahan yang secara reflek tidak disadari oleh diri sendiri, dan hal itu akan ada ketika kita sudah terbiasa bangun malam untuk mendirikan qiyamul lail. Hal itu juga merupakan langkah awal perubahan menuju kebaikan dan kemuliaan. Demikian juga dengan suasana hati rasanya tenang dan senantiasa selalu ingin mengerjakan kewajiban kita dengan sebaik-baiknya, begitu juga dengan amalan sunah lainnya mengikuti secara reflek karena shalat tahajud merupakan pintu menuju kebaikan.
Hems.., disaat selesai shalat qiyamul lail itulah, mungkin hati ini mulai merasa dekat dengan Alloh yang diiringi denagan lantunan istigfar yang pelan serta diikuti dengan rasa sesal yang sungguh-sungguh dan mendalam dari lubuk hati yang dalam hingga mata kita pun tidak mampu menahan air mata, yang tidak lama kemudian tetesan air matapun mulai berjatuhan membasahi pangkuan. Mungkin tangisan itu tidak akan mampu menghapus dan menebus semua kesalahan yang telah diperbuat, namun hamba-Mu yang hina ini menaruh harapan besar akan ampunan-Mu, itulah perkataan yang harus diselipkan dalam hati kita. Nah, mungkin sobat mulai memahami dan mengerti apa arti sesungguhnya yang disebut dugemm di sini, dan pastinya sobat semua akan merasakan nikmatnya dugemm, karena semakin lama kita memanjatkan do’a maka akan semakin kuat energi tahajud yang akan dirasakan dalam jiwa, pikiran menjadi cerah dan jiwa menjadi tenang. Sehingga Khalid Abu Syadi menulis kalimat indah tentang bagaimana suasana orang yang beristigfar dikeheningan malam, Khalid menulis demikian :
Ketika tanah kering kerontang, tanaman-tanaman kekurangan air, hewan-hewan kehausan, daun-daun luruh berjatuhan meminta perlindungan kepada Alloh dari tajamnya sengatan matahari, dinginnya air dan keringnya pasir.

Khotimah
            Di dalam majelis ta’lim mungkin sobat pernah atau sering mendengar mengenai sebuah hadits yang diriwayatkan oleh muslim, bunyi haditsnya sebagai berikut : “ Shalat yang paling utama stelah shalat wajib adalah shalat ditengah malam. Puasa yang palin utama selain di bulan Ramadhan adalah puasa yang di bulan Alloh, Muharam”. Mungkin bila sobat hanya sebatas mendengarnya tanpa mempunyai kesadaran untuk mencobanya, sobat semua tidak akan merasakan dan mengetahui nikmatnya dugemm dikesunyian malam.
            Meskipun sulit untuk mengerjakan shalat tahajud, akan tetapi dengan niat yang kuat dan keinginan yang tinggi untuk merubah diri menjadi lebih baik, pasti kita akan mampu  bangun untuk mendirikan shalat tahajud, dengan demikian mari kita sama-sama untuk membiasakan diri mengerjakan shalat tahajud, supaya kita senantiasa dekat dengan-Nya, meraih cinta-Nya, dan sekaligus mencapai predikat taqwa dihadapan Alloh SWT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngabdi Ka Lemah Cai

Rumpaka 17 Pupuh Pupuh téh nyaéta wangun puisi lisan tradisional Sunda (atawa, mun di Jawa mah katelah ogé kungaran macapat). anu tangtuna ngagaduhan pola (jumlah engang jeung sora) dina tiap-tiap kalimahna. Nalika balarea tacan pati wanoh kana wangun puisi/sastra modérn, pupuh ilaharna sok dipaké dina ngawangun wawacan atawa dangding, anu luyu jeung watek masing-masing pupuh. Dimana sifat pupuhna osok dijadikeun salah sahiji panggon atanapi sarana pikeun ngawakilan kaayaan, kajadian anu keur dicaritakeun. Teras ku naon disebat rumpaka 17 pupuh?, alasanna di sebat rumpaka 17 pupuh nyaeta kusabab pupuh dibagi jadi sababaraha bagian anu luyu atanapi salaras sareng kaayaan (kajadian) dina kahirupan.   Yang dimaksud ialah Pupuh yaitu berupa puisi/sastra lisan tradisional sunda (atau kalau di Jawa dikenal dengan macapat) yang mempunyai aturan yang pasti (jumlah baris dan vokal/nada) kalimatnya. Ketika belum mengenal bentuk puisi/sastra modern, pupuh biasanya digunakan dalam a...

Anak Penjajak Komik

Dokpri: Qadira dengan koleksi komiknya Belakangan saya dibuat takjub melihat pemandangan tak biasa di kelas 2 SDIT Baitul Quran. Takjub bukan karena huru-hara sedang meluluhlantakkan kursi dan meja. Bukan, bukan karena mereka sedang melakukan kegaduhan, bullying dan kenakalan meronta-ronta yang tampak di depan mata melainkan fenomena yang menyegarkan hati.  Bukan hanya maknyes di hati saya kira namun fenomena yang membuat hati merasa bangga: terketuk, kagum dan penasaran sekaligus menampar pipi--bagi siapa pun yang melihat. Lha, memang apa? Baca komik. Cuma baca komik? Tentu tidak. Tidak sedangkal itu kejadiannya.  Almira dan Qadira adalah dua siswi yang membuat saya takjub itu. Mereka berbeda dari siswa-siswi lain. Jika umumnya anak menjadikan semua tempat untuk bermain, bermain di semua tempat sesuka hati, bahkan anak hanya mau membaca saat kegiatan belajar mengajar belangsung maka berbeda dengan dua siswi tersebut. Almira dan Qadira lebih suka memanfaatkan waktu luang berte...

Serba yang Kedua

(Dokpri: flyer ngaji literasi edisi 4) Hemat saya angka 2 menjadi angka istimewa dalam ngaji literasi edisi keempat yang akan datang ini. Tepatnya, 3 kali angka 2 yang istimewa. Kenapa harus angka 2? Bukankah masih banyak angka lain: 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan seterusnya? Nah, jadi bikin penasaran kan? Pertama, angka 2 yang menegaskan bahwa di momen ngaji literasi edisi ini adalah kali kedua saya menjadi moderator setelah sebelumnya saya beserta Bang Almahry Reprepans bertukar posisi. Tentu saja, dua kali menjadi moderator dalam rangka membedah buku solo kawan-kawan anggota SPK Tulungagung, bagi saya, adalah satu kehormatan dan kesempatan yang luar biasa. Saya dapat belajar bagaimana cara berbicara di depan kamera dan public speaking. Selain itu, pada ngaji literasi edisi keempat ini menandaskan dua kali sudah saya menjadi moderator dalam membedah buku solo perdana sahabat Ekka Zahra Puspita Dewi setelah sebelumnya dipertemukan dalam acara bedah yang diusung oleh komunitas Lentera. ...