Langsung ke konten utama

Risalah Ramadhan

 

(Dokpri: flyer Risalah Ramadhan karya tangan kreatif Bang Woks)

Selepas ngaji literasi edisi 3 (12/03/2023) saya dan Bang Woks terlibat obrolan gayeng mengenai evaluasi perhelatan acara Dwi mingguan itu. Beberapa koreksi berhasil dicatat. Tak ketinggalan, kami juga memastikan tanggal dan siapa narasumber untuk perhelatan ngaji literasi edisi 4 selanjutnya. 

Di sela-sela obrolan gayeng itu pula saya sempat mengajukan program terbaru SPK Tulungagung edisi khusus bulan suci Ramadan. Konsep acara, kontributor, pembagian tugas dan di akun media sosial apa akan diposting program terbaru tersebut dibahas tuntas. Meski kemudian kami sedikit kesusahan dalam menentukan bentuk sajian program terbaru itu akan disodorkan seperti apa. 

Kami terkatung-katung dalam dua opsi yang muncul. Antara menyajikan program dengan konsep kultum versi video dengan durasi 3-5 menit atau kultum dalam bentuk tulisan. Kultum dalam bentuk tulisan kurang lebih memiliki panjang sekitar 3-5 paragraf. Deskripsi itu pun semakin jelas tatkala bang Woks merujuk E-Majalah Aula sebagai contoh konkretnya. 

Akhirnya kami berdua mendapatkan titik terang. Bak tertimpa buah durian runtuh, kami optimistis dapat menyukseskan program terbaru edisi bulan suci Ramadan tahun ini meski pun yang menjadi pelopor hanya dua orang saja. Konsep acara sudah di depan mata  namun kebingungan kembali kami ratapi. Nama acara belum juga didapat. 

Sambil menyeruout kopi dan jajan, obrolan gayeng terus dipintal. Rangkaian celotehan memuntahkan usulan berbagai nama yang dinilai tidak juga tepat. Hingga akhirnya bang Woks mendapatkan Ilham, dan ujug-ujug mengatakan, "Risalah Ramadhan". Dan kami merasa srek dengan nama itu. 

Garis haluan pembagian tugas dalam program ini merujuk pada ngaji literasi. Bang Woks berperan sebagai editor flyer sedangkan saya yang bertugas mengkonfirmasi, mematangkan konsep dasar dan kemungkinan lain yang tidak terduga. 

Langkah awal yang saya buat adalah membuat rambu-rambu untuk kontributor. Yakni syarat dan ketentuan kontributor kultum format tulisan atau video. Rancangan pengumuman yang meliputi pemberitahuan, syarat dan ketentuan beberapa poin saya catat menggunakan aplikasi note di smartphone. Aplikasi note memang menjadi andalan saya untuk menuangkan ide bahkan sekali pun untuk menulis naskah buku. Hanya proses editing yang biasanya saya lakukan menggunakan laptop.

Setelah rambu-rambu itu jadi, saya berusaha berkoordinasi dengan Om Thoriq selalu ketua 1 SPK Tulungagung. Lantas meminta persetujuan dan pendapat dari Prof. Naim. Namun kala itu yang memberikan respon duluan justru adalah Prof. Naim. Beliau setuju dan menginstruksikan kepada saya untuk membuat pengumuman yang sejelas-jelasnya. Setelah itu, baru di-share ke grup WhatsApp SPK Tulungagung. 

Berikut ini pengumuman dan ketentuan kontributor Risalah Ramadhan.

**********
Hallo kawan-kawan.
Bagaimana kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat wal'afiat semua ya...

Dalam rangka merawat semangat literasi dan amal kebajikan di bulan suci Ramadan SPK Tulungagung memiliki program terbaru dengan tajuk: Risalah Ramadhan. 

Program Risalah Ramadhan mengusung konsep kultum melalui bentuk tulisan atau pun video yang insyaallah akan berlangsung selama bulan suci Ramadhan. Tulisan dan video kultum sendiri merupakan karya dari anggota SPK Tulungagung. 

Ada pun beberapa syarat dan ketentuan kontributor Risalah Ramadhan ialah sebagai berikut:

1. Tema pembahasan mengenai keislaman (diutamakan tentang keutamaan bulan suci Ramadan)
2. Kontributor adalah seluruh anggota SPK Tulungagung
3. Setiap kontributor bisa mengirimkan kultum format tulisan atau pun video
4. Kontributor kultum format tulisan harus meliputi: 
   ® Panjang tulisan 3-5 paragraf 
   ® Menyertakan foto setengah badan bebas-rapih.
   ® Mencantumkan alamat blog, website dan akun medsos
   ® Tulisan diketik menggunakan font Times new roman size 12 pt.
   ® Semua file dijadikan satu dalam bentuk ms. Word
   ® File dikirim ke panitia dalam bentuk ms. Word 
5. Kontributor kultum format video harus meliputi:                    
   ® Berdurasi 3-5 menit
   ® Menggunakan pakaian bebas, rapi dan sopan
   ® Menggunakan bahasa yang lugas dan sopan
   ® Berlatar bebas namun ikonik dan rapih
   ® Mengirimkan akun medsos
6. Tulisan mau pun video dapat dikirim lewat Mas Roni: 085221928759 (wa)
7. Tulisan dan video yang telah diterima panitia akan dikurasi terlebih dahulu sampai dianggap layak 
10. Tulisan atau pun video yang telah diterima dan layak akan diunggah di akun Instagram SPK Tulungagung.

Mari ikut berpartisipasi dan sama-sama menghidupkan bulan suci Ramadhan melalui karya dan berbagi wawasan pengetahuan. Risalah Ramadhan adalah ajang dakwah bil qolam di bulan yang penuh berkah dan kemuliaan. 

Tunggu apalagi, mari mengirimkan kultum dalam format tulisan atau pun video ke panitia.

**********

Ohya, sebagai bentuk takdzim dan apresiasi atas launching program terbaru ini saya meminta kesediaan Prof. Naim sebagai orang yang pertama tulisannya dimuat dalam Risalah Ramadhan. Dan Alhamdulillah, ternyata beliau benar-benar mengirimkan tulisannya dengan panjang 3 paragraf. 

Supaya tidak penasaran, di bawah ini kami lampirkan tulisan Prof. Naim yang dimuat dalam flyer Risalah Ramadhan. 
(Dokpri: flyer karya bang Woks. Risalah Ramadhan edisi 1)

Tulungagung, 23 Maret 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngabdi Ka Lemah Cai

Rumpaka 17 Pupuh Pupuh téh nyaéta wangun puisi lisan tradisional Sunda (atawa, mun di Jawa mah katelah ogé kungaran macapat). anu tangtuna ngagaduhan pola (jumlah engang jeung sora) dina tiap-tiap kalimahna. Nalika balarea tacan pati wanoh kana wangun puisi/sastra modérn, pupuh ilaharna sok dipaké dina ngawangun wawacan atawa dangding, anu luyu jeung watek masing-masing pupuh. Dimana sifat pupuhna osok dijadikeun salah sahiji panggon atanapi sarana pikeun ngawakilan kaayaan, kajadian anu keur dicaritakeun. Teras ku naon disebat rumpaka 17 pupuh?, alasanna di sebat rumpaka 17 pupuh nyaeta kusabab pupuh dibagi jadi sababaraha bagian anu luyu atanapi salaras sareng kaayaan (kajadian) dina kahirupan.   Yang dimaksud ialah Pupuh yaitu berupa puisi/sastra lisan tradisional sunda (atau kalau di Jawa dikenal dengan macapat) yang mempunyai aturan yang pasti (jumlah baris dan vokal/nada) kalimatnya. Ketika belum mengenal bentuk puisi/sastra modern, pupuh biasanya digunakan dalam a...

Anak Penjajak Komik

Dokpri: Qadira dengan koleksi komiknya Belakangan saya dibuat takjub melihat pemandangan tak biasa di kelas 2 SDIT Baitul Quran. Takjub bukan karena huru-hara sedang meluluhlantakkan kursi dan meja. Bukan, bukan karena mereka sedang melakukan kegaduhan, bullying dan kenakalan meronta-ronta yang tampak di depan mata melainkan fenomena yang menyegarkan hati.  Bukan hanya maknyes di hati saya kira namun fenomena yang membuat hati merasa bangga: terketuk, kagum dan penasaran sekaligus menampar pipi--bagi siapa pun yang melihat. Lha, memang apa? Baca komik. Cuma baca komik? Tentu tidak. Tidak sedangkal itu kejadiannya.  Almira dan Qadira adalah dua siswi yang membuat saya takjub itu. Mereka berbeda dari siswa-siswi lain. Jika umumnya anak menjadikan semua tempat untuk bermain, bermain di semua tempat sesuka hati, bahkan anak hanya mau membaca saat kegiatan belajar mengajar belangsung maka berbeda dengan dua siswi tersebut. Almira dan Qadira lebih suka memanfaatkan waktu luang berte...

Serba yang Kedua

(Dokpri: flyer ngaji literasi edisi 4) Hemat saya angka 2 menjadi angka istimewa dalam ngaji literasi edisi keempat yang akan datang ini. Tepatnya, 3 kali angka 2 yang istimewa. Kenapa harus angka 2? Bukankah masih banyak angka lain: 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan seterusnya? Nah, jadi bikin penasaran kan? Pertama, angka 2 yang menegaskan bahwa di momen ngaji literasi edisi ini adalah kali kedua saya menjadi moderator setelah sebelumnya saya beserta Bang Almahry Reprepans bertukar posisi. Tentu saja, dua kali menjadi moderator dalam rangka membedah buku solo kawan-kawan anggota SPK Tulungagung, bagi saya, adalah satu kehormatan dan kesempatan yang luar biasa. Saya dapat belajar bagaimana cara berbicara di depan kamera dan public speaking. Selain itu, pada ngaji literasi edisi keempat ini menandaskan dua kali sudah saya menjadi moderator dalam membedah buku solo perdana sahabat Ekka Zahra Puspita Dewi setelah sebelumnya dipertemukan dalam acara bedah yang diusung oleh komunitas Lentera. ...