Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

Menghayati Asa dan Cita

Dokpri Cover Buku Solo ke-11 penulis (2024) Selamat datang di ceruk refleksi penulis. Ceruk refleksi karena memang buku ini tidak lain adalah serpihan memori, pandangan dan gagasan serta pengalaman kehidupan penulis. Oleh sebab itu maka jangan heran jika semua pembahasan dalam buku ini dikemas menggunakan bahasa yang ringan agar mudah diterima oleh pembaca yang budiman dari berbagai kalangan dan latar belakang. Tanpa memilah-milah ataupun bermaksud mengdiskreditkan berbagai profesi dan peran semuanya dapat menikmati buku ini.  Pemilihan kata ‘ceruk’ dalam konteks ini sangatlah tepat, mengingat pengalaman personal menjadi pijakan utama dalam menuangkan ide demi ide sehingga menjadi tulisan utuh. Dengan demikian membaca buku ini berarti sama dengan anda diajak untuk duduk dan berada di posisi yang dirasakan oleh penulis. Singkat kata ada upaya transfer gejolak psikis dan emosional dari pengalaman empiris yang dilalui secara personal.  Membaca bagian demi bagian buku ini bak anda duduk di

Potret Jejak Literasi

Dokpri cover buku Dari Kopdar ke Kopdar Selamat datang di tambang ingatan saya. Tambang ingatan karena memang buku solo kesembilan saya ini sengaja disusun untuk mendokumentasikan perjalanan transformasi diri dalam dunia literasi. Lebih tepatnya mengabadikan jejak menjadi bagian dari perhelatan kopdar dua komunitas literasi nasional: Sahabat Pena Kita dan Rumah Virus Literasi yang melibatkan saya didalamnya. Kultur prosesi kopdar terpotret dengan baik dalam buku ini. Kopdar komunitas literasi bagi—penulis pemula seperti—saya ibarat hutan rimba yang eksotis. Eksotis karena menyimpan keindahan dan keistimewaan yang belum terekspos ke muka dengan leluasa. Terlebih belum tentu khalayak umum mampu menjamah dan menikmati setiap ceruk meski diberikan kesempatan yang sama. Kendati begitu untuk benar-benar mampu menikmatinya saya harus berani keluar dari zona nyaman. Berani strugle untuk meng-uprage diri, lebih terbuka dan melakukannya dengan berkesinambungan. Sebab hanya dengan formula yang de

Komunitas sebagai Rumah Bernaung

  Dokpri: Cover buku solo saya ke-10 Ada banyak motif seseorang bergabung kedalam sebuah komunitas literasi. Mulai dari keinginan mengembangkan minat dan bakat, memperluas jaringan pertemanan, meng-uprage rasa percaya diri, mendapatkan peluang baru, berusaha berkontribusi lebih besar terhadap sesuatu yang disukai, mendapatkan royalti, numpang eksis dan lain sebagainya. Rupa-rupa motif itu bersifat fleksibelitas, masing-masing orang bisa berbeda. Tidak dapat dipukul rata.  Kendati begitu seiring berjalannya waktu seseorang hanya akan bertahan dalam komunitas literasi manakala memiliki motif yang bersifat substansial. Bergabung menjadi bagian karena kebutuhan untuk mengembangkan minat dan bakat di dalam diri misalnya. Seseorang tidak akan mudah patah dan menyerah tatkala memiliki motif demikian. Sebab dimulai dari kesadaran murni untuk berproses dan menempa diri. Ia menyadari di hadapannya ada dua tahapan yang tidak mudah dan berkelanjutan.  Berkebalikan dengan orang yang sedari awal men