Langsung ke konten utama

Secercah Kata Mutiara Inspirasi Kegiatan


Seminar Jurnalistik ForMaSi, 05 April 2014

*      Tulisan adalah sebuah evolusi dari ekspresi empiris
*      Seseorang tidak akan mendapatkan ekistensi yang baik ketika ia tidak melalui peroses yang baik
*      Sebuah Realitas imaginer mampu menjadikan seseorang termotivasi dan terinovasi sehingga mencapai pada kultuminasi realitas objektif
*      Eksistensi seseorang mampu hidup ribuan tahun bahkan hingga hari kebingungan tiba, hal itu terjadi ketika tulisan hadir menembus ruang dan waktu
*      Jangan terlalu larut dalam realitas imaginer karena takut realitas objektif, karena esensinya hidup adalah kognitif yang mesti disadari dan dijalani
*      Kita takkan pernah disa tahu seberapa jauh dan luas keintelektualan kita, ketika kita tak pernah mau mencoba mengekspresikan dan mengeksplornya

Seminar Karya Ilmiah ForMaSi, 06 April 2014

v  Seseorang tidak akan dikenal eksistensinya ketika ia tak pernah mau mengeksplor hasil dari buah pemikirannya
v  Kesuksesan seseorang bukanlah hanya ditentukan oleh pendidikannya but aktifitasnyalah yang menentukan
v  Seberapa jauh kaki melangkah, pasti tetap diawali dengan langkah pertama
v  Berjuta bahkan miliaran kata yang berkeliaran dalam logika, but hanya sebagian orang yang mampu merealisasikan dalam cercahan tinta
v  Sebaik-baiknya karya ialah karya yanga mampu menjadikan orang lain merasa terimotifatife, persuasife, dan termotivatife

 Weekend Saturday, 26 April 2014

Ø  Estetika Bulan mampu menyihir orang yang melihatnya, namun sayang estetika dalam  diriku tidaklah mampu menyihir orang.
Ø  Ekistensiku teranalogikan hanya sebuah parasit yang berkamuplase dalam sebuah anggrek, yang dalam setiap geraknya menyakitkan, tapi selalu berusaha tuk mewangikan tanpa mematikan.
Ø  Hidup adalah pilihan menjelajahi relung kehidupan yang tak dapat terguda dalam introfeksinya
Ø  Tak ada kesuksesan yang hanya cukup dibalas belas kasihan, tapi perjuangan, pengorbanan dan kesungguhan yang perlu direalisasikan.

Launching PUSDIKHAMI,   Monday, 29 April 2014

*   Orang yang bijak selalu berguyon tanpa mengurangi keintelektualannya
*   Tidak semua orang intelek dahaga akan kekuasaan tahta, dan kehausan akan keduniawian
*   Kemajemukan eksistensi negara memiliki dua cermin, yaitu positif yang berupa freedom, dan negatif  yang berupa pemaksaan yang dianalogikan Hell
*   Ketawadhuan adalah ciri khas seorang intelek yang bijak
*   Style voice adalah hal penting yang mengontaminasi pemahaman audiens
*   Nilai persamaan HAM dan Islam yaitu terletak pada equality, freedom dan justice.

Weekend Buruh Internasional, 01 Mei 2014

Ø Perubahan itu penting walaupun satu langkah kedepan, tak perlu puluhan, ratusan hingga jutaan langkah kedepan akan tetapi jatuh hingga melewati max foundation first stand
Ø Diam bukan berarti bisu, tuli bukan berarti tidak bisa mendengar, buta bukan berarti tidak bisa melihat dan pincang bukan berarti cacat (tidak normal) tapi hakikat jasmani yang tak pernah tersentuh oleh kemaksiatan (nafsul hafiz)
Ø Tak perlu banyak bicara panjang lebar but esensinya nihil, better than sedikit bicara yang penting realisasinya dalam karya

Ø Ojo urip neko-neko seng penting iso urip sugeng, tentrem tur mulyo 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngabdi Ka Lemah Cai

Rumpaka 17 Pupuh Pupuh téh nyaéta wangun puisi lisan tradisional Sunda (atawa, mun di Jawa mah katelah ogé kungaran macapat). anu tangtuna ngagaduhan pola (jumlah engang jeung sora) dina tiap-tiap kalimahna. Nalika balarea tacan pati wanoh kana wangun puisi/sastra modérn, pupuh ilaharna sok dipaké dina ngawangun wawacan atawa dangding, anu luyu jeung watek masing-masing pupuh. Dimana sifat pupuhna osok dijadikeun salah sahiji panggon atanapi sarana pikeun ngawakilan kaayaan, kajadian anu keur dicaritakeun. Teras ku naon disebat rumpaka 17 pupuh?, alasanna di sebat rumpaka 17 pupuh nyaeta kusabab pupuh dibagi jadi sababaraha bagian anu luyu atanapi salaras sareng kaayaan (kajadian) dina kahirupan.   Yang dimaksud ialah Pupuh yaitu berupa puisi/sastra lisan tradisional sunda (atau kalau di Jawa dikenal dengan macapat) yang mempunyai aturan yang pasti (jumlah baris dan vokal/nada) kalimatnya. Ketika belum mengenal bentuk puisi/sastra modern, pupuh biasanya digunakan dalam a...

Anak Penjajak Komik

Dokpri: Qadira dengan koleksi komiknya Belakangan saya dibuat takjub melihat pemandangan tak biasa di kelas 2 SDIT Baitul Quran. Takjub bukan karena huru-hara sedang meluluhlantakkan kursi dan meja. Bukan, bukan karena mereka sedang melakukan kegaduhan, bullying dan kenakalan meronta-ronta yang tampak di depan mata melainkan fenomena yang menyegarkan hati.  Bukan hanya maknyes di hati saya kira namun fenomena yang membuat hati merasa bangga: terketuk, kagum dan penasaran sekaligus menampar pipi--bagi siapa pun yang melihat. Lha, memang apa? Baca komik. Cuma baca komik? Tentu tidak. Tidak sedangkal itu kejadiannya.  Almira dan Qadira adalah dua siswi yang membuat saya takjub itu. Mereka berbeda dari siswa-siswi lain. Jika umumnya anak menjadikan semua tempat untuk bermain, bermain di semua tempat sesuka hati, bahkan anak hanya mau membaca saat kegiatan belajar mengajar belangsung maka berbeda dengan dua siswi tersebut. Almira dan Qadira lebih suka memanfaatkan waktu luang berte...

Serba yang Kedua

(Dokpri: flyer ngaji literasi edisi 4) Hemat saya angka 2 menjadi angka istimewa dalam ngaji literasi edisi keempat yang akan datang ini. Tepatnya, 3 kali angka 2 yang istimewa. Kenapa harus angka 2? Bukankah masih banyak angka lain: 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan seterusnya? Nah, jadi bikin penasaran kan? Pertama, angka 2 yang menegaskan bahwa di momen ngaji literasi edisi ini adalah kali kedua saya menjadi moderator setelah sebelumnya saya beserta Bang Almahry Reprepans bertukar posisi. Tentu saja, dua kali menjadi moderator dalam rangka membedah buku solo kawan-kawan anggota SPK Tulungagung, bagi saya, adalah satu kehormatan dan kesempatan yang luar biasa. Saya dapat belajar bagaimana cara berbicara di depan kamera dan public speaking. Selain itu, pada ngaji literasi edisi keempat ini menandaskan dua kali sudah saya menjadi moderator dalam membedah buku solo perdana sahabat Ekka Zahra Puspita Dewi setelah sebelumnya dipertemukan dalam acara bedah yang diusung oleh komunitas Lentera. ...